Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 16 Juni 2021 | 13:26 WIB
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melantik Anggota Komisi Penanggulangan Aids, Rabu, 16 Juni 2021 / [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat, jumlah warga Sulsel yang mengidap HIV Aids mencapai 23.759. Mereka tersebar di 24 Kabupaten atau Kota.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Mustari Ichsan mengatakan, dari angka tersebut, terbanyak dari mereka ada di Kota Makassar.

Dinas Kesehatan Sulsel mencatat pada tahun 2020, kasus HIV Aids di Sulsel ada 1.517. Angka ini mengalami penurunan dari setahun sebelumnya yakni 2.162 kasus.

"Tapi baru 7.685 orang yang melakukan terapi antitetroviral atau ART," ujar Ichsan pada pelantikan Komisi Penangulangan Pengurus Komisi AIDS di Sulsel, Rabu, 16 Juni 2021.

Baca Juga: Warga Sulsel Korban Penipuan Petugas Samsat Diminta Melapor

Terapi ART adalah pengobatan bagi mereka yang terinfeksi HIV Aids dengan beberapa obat. ART disebut dapat melambatkan pertumbuhan virus.

"Ini sama kayak Covid-19, bagaimana memutus mata rantai orang yang positif dan negatif. Persoalannya adalah banyak orang yang AIDS tapi tidak diketahui, ada juga yang tidak tahu dirinya (terjangkit)," beber Ichsan.

Solusinya, testing akan diperbanyak bagi mereka yang rentan. Seperti ibu hamil, pasien TBC, dan yang memiliki penyakit seksual.

"Testing saat ini baru 46,8 persen. Memang kita masih kurang," ungkapnya.

Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menambahkan penyakit HIV Aids ini menular seperti halnya Covid-19. Olehnya itu, perlu sinergitas bersama dan melakukan terobosan inovasi dalam upaya penanggulangan AIDS.

Baca Juga: Buat Warga Sulsel, Hati-Hati Bayar Pajak di Samsat

"Ini bukan pekerjaan yang mudah. Saya harap pengurus KPA bisa memiliki terobosan dalam upaya penanggulangan AIDS, misalnya dengan pendekatan keagamaan dan kesehatan," jelasnya.

Ia pun mendorong agar membuat tagline yang bisa dipahami sebagai edukasi kepada masyarakat. Pencegahan dengan pendekatan agama bagi usia dini juga bisa dilakukan.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More