SuaraSulsel.id - Polisi Amerika Serikat diminta memakai kamera. Ketika menjalankan perintah penggeledahan dan penangkapan. Hal ini diungkapkan Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Senin 7 Juni 2021.
Dengan penerapan penggunaan kamera tubuh itu, Departemen Kehakiman menambahkan satu langkah akuntabilitas yang diperlukan dari banyak departemen kepolisian negara bagian dan lokal di AS.
Para agen federal sebelumnya dilarang memakai kamera, sebuah kebijakan yang terkadang menciptakan ketegangan selama operasi gabungan dengan polisi negara bagian dan lokal.
Arahan baru untuk penggunaan kamera tubuh itu, yang diumumkan oleh Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco, dibuat ketika pemerintahan Presiden Joe Biden menunjukkan simpati kepada para korban kebrutalan polisi dalam beberapa kasus.
Seperti pembunuhan George Floyd dalam proses penahanan oleh polisi Minneapolis setahun lalu. Kasus itu telah memicu aksi protes jalanan di seluruh negara bagian AS.
Para petugas dari FBI, US Marshals Service, Administrasi Penegakan Hukum untuk Kejahatan Narkoba serta Biro Pengendali Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak akan diminta untuk memakai kamera dan mengaktifkannya saat memberikan surat perintah penangkapan, saat melaksanakan surat perintah penggeledahan, atau selama pra-operasi yang direncanakan.
Monaco memerintahkan para kepala layanan penegakan hukum tersebut untuk menyerahkan kebijakan penggunaan kamera tubuh untuk ditinjau dalam waktu 30 hari, termasuk rencana untuk tahap implementasi.
Dia juga meminta agar para agen federal mengetahui kebijakan yang diterapkan pada Oktober 2020 itu yang mengizinkan polisi negara bagian dan lokal untuk memakai kamera tubuh saat bertugas dalam operasi gabungan dengan agen federal.
Sebelumnya, polisi negara bagian dan lokal di AS diminta untuk mematikan kamera mereka saat bekerja dalam operasi gabungan dengan rekan-rekan federal mereka, bahkan ketika kebijakan mereka sendiri mengharuskan penggunaan kamera.
Baca Juga: Kapal Vietnam Curi 300 Kilogram Ikan di Wilayah Natuna
Selain itu, para jaksa federal diperintahkan untuk merancang program pelatihan untuk membantu membuat rekaman dari kamera tubuh diterima sebagai bukti di pengadilan.
Dalam memorandumnya yang mengumumkan kebijakan baru itu, Monaco mengutip pentingnya "transparansi dan akuntabilitas."
"Saya yakin bahwa kebijakan ini akan terus menimbulkan kepercayaan dan keyakinan rakyat Amerika terhadap pelayanan Departemen Kehakiman," kata Monaco. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan