SuaraSulsel.id - Viral video Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur, Amon Djobo marah-marah dan mengancam anak buah Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat dua orang diduga Staf Menteri Sosial duduk sambil mendengar Bupati Alor Amon Djobo marah. Karena Kementerian Sosial memberikan bantuan Program Keluarga Harapan atau PKH melalui Anggota DPRD. Bukan lewat pemerintah Kabupaten Alor.
"Kamu tidak hargai pemerintah... Menteri (Sosial) juga tidak mengerti pola bantuan ke bawah," kata Amon Djobo dalam video berdurasi 3 menit.
Amon Djobo meminta pemerintah pusat tidak bermain politik dalam menyalurkan bantuan sosial untuk keluarga miskin. Sehingga bantuan harus tetap dipercayakan kepada pemerintah daerah untuk disalurkan kepada yang berhak. Bukan melalui DPRD.
Baca Juga: Mensos Risma Beri Mainan ke Anak Kru Nanggala-402, Panik Pas Lihat Harga
"Jangan pakai politik. Dia (Menteri Sosial) tidak tahu teknis bantuan di bawah," katanya.
Bupati Alor Amon Djobo sampai mengancam Staf Kementerian Sosial yang datang berkunjung malam hari di rumah jabatan Bupati Alor.
"Saya lempar kau dengan kursi baru kau tobat," katanya dalam video.
Saking jengkelnya, Bupati Alor Amon Djobo sampai mengungkit kepemimpinan Tri Rismaharini di Surabaya. Dia menyebut Tri Rismaharini kerjanya hanya tanam bunga. Sehingga tidak tahu mekanisme penyaluran bantuan sosial di daerah.
"Menteri macam mana itu," katanya.
Baca Juga: Momen Mensos Risma Beri Mainan ke Anak Kru KRI Nanggala-402, Publik Terharu
"Besok kamu pulang sudah, besok saya kasih surat presiden,"
Saat dikonfirmasi wartawan, Bupati Alor Amon Djobo mengakui video tersebut. Kejadiannya sekitar awal Bulan April 2021.
Bupati Alor Marah karena bantuan untuk korban bencana badai Seroja diserahkan ke Ketua Partai Politik. Bukan ke pemerintah daerah.
Menurut Bupati Alor Amon Djobo, tindakan Kementerian Sosial tersebut sama saja tidak menghargai pemerintah daerah Kabupaten Alor. Sebab tidak ada aturan yang mengatur bantuan pemerintah untuk warga miskin diberikan ke Partai Politik untuk disalurkan ke korban bencana.
"Pantas itu tempat korupsi. KPK tangkap lagi saya suruh," katanya kesal.
Menurutnya pola penanganan bantuan bencana adalah program pusat untuk keluarga miskin. Penanganannya dibawah pemerintah. Bukan DPRD.
Berita Terkait
-
Mensos Tegaskan Pentingnya Laporan Masyarakat soal Bansos Salah Sasaran
-
Mensos Dorong Gelar Pahlawan Nasional untuk Kakek Prabowo, Ini Alasannya
-
Mensos Bawa Pesan Prabowo di Hari Pahlawan: Teladani Jiwa Para Pahlawan!
-
Waspada Judi Online! Mensos Saifullah Yusuf Tegaskan Sanksi Bagi Penyalahgunaan Bansos
-
Pendidikan Agus Jabo Priyono, Wakil Menteri Sosial di Kabinet Merah Putih
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis