SuaraSulsel.id - Konflik antara Israel dan Palestina selalu mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia. Kepala Staf Presiden Moeldoko baru-baru ini menegaskan, Indonesia masih konsisten dengan sikapnya mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Tentara Indonesia pun selalu siap melindungi pejabat pemerintah dari ancaman dan serangan musuh.
Kisah Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres berseteru dengan agen Mossad pengawal Perdana Menteri Israel pernah terjadi. Saat sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Kisah ini diungkapkan Mantan Anggota Paspampres asal Makassar Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Saat itu Sjafrie mengawal Presiden Soeharto.
Sjafrie Sjamsoeddin lahir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 30 Oktober 1952. Sjafrie lolos Akademi Militer tahun 1974. Satu angkatan dengan Prabowo Subianto dan Ryamizard Ryacudu.
Sjafrie menceritakan perseteruan antara Paspampres dengan Agen Mossad terjadi, saat Presiden Soeharto menjabat Ketua Organisasi Kerja Sama Negara-negara Islam atau OKI.
Presiden Soeharto hadir di sidang PBB pada 22 Oktober 1995. Menginap di lantai 41 Hotel Waldorf Towers.
Sementara bertemu dengan Presiden Srilangka, kala itu, Perdana Menteri Israel Yitzak Rabin juga tiba-tiba ingin bertemu Presiden Soeharto. Datang dikawal pasukan khusus Israel, Mossad.
Paspampres Sjafrie Sjamsoeddin yang berjaga saat itu pun mengawal rombongan Perdana Menteri Israel masuk lift.
Baca Juga: Viral Jokowi Mendadak Jongkok Bikin Paspampres Terdiam, Ternyata Gegara Ini
Masalah timbul, karena Yitzhak Rabin dan Mossad enggan mengikuti protokol yang sudah dibuat Anggota Paspampres. Bahkan sikap mereka cenderung memaksa.
Mossad melarang Paspampres ikut masuk dalam lift. Meski Anggota Paspampres sudah terdaftar sebagai pasukan resmi pengawal Presiden Soeharto yang ditunjuk PBB.
Sjafrie pun bersitegang dengan Mossad. Adu mulut tidak terhindarkan. Hingga salah satu Anggota Mossad mengeluarkan senjata otomatis dari dalam jas. Kemudian mencekik leher Sjafrie.
Aksi membahayakan Mossad pun direspon Anggota Paspampres lain dengan menodongkan senjata ke arah Mossad. Aksi saling menodongkan senjata ini disaksikan Perdana Menteri Yitzhak Rabin.
Ketegangan pun mereda setelah agen Mossad mengaku salah dan minta maaf. Saling tembak antara pengawal Presiden Soeharto dan pengawal Perdana Menteri Yitzhak Rabin pun tidak terjadi.
Yitzhak Rabin pun diminta menunggu 15 menit jika ingin bertemu Presiden Soeharto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Benteng Terakhir Runtuh: Saat Ayah Kandung dan Guru Jadi Predator Paling Keji di Makassar
-
Maluku Lakukan Operasi Bypass Jantung Pertama Sejak RI Merdeka
-
Ketua PKK Sulsel Beri Hadiah Rp300 Juta di Jambore PKK 2025
-
Berapa Bulan Gaji Pemain PSM Makassar Belum Dibayar? Ini Pengakuan Manajemen
-
3 Tersangka Perumda Palu Dijebloskan ke Penjara!