SuaraSulsel.id - Keberhasilan ibadah Ramadhan dalam bentuk terhapusnya dosa merupakan sesuatu yang abstrak, bukan sesuatu yang konkrit atau nyata.
Oleh karena itu, Manusia harus memiliki tolak ukur keberhasilan ibadah Ramadhan yang menunjukkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Hal ini disampaikan Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Alla, Patmawati membawakan ceramah tarwih di Masjid Jami Baitul Karim Kelurahan Buntu Sugi 10 Mei 2021.
Ibadah ramadhan telah mendidik kita untuk memiliki akhlak yang mulia. Keberhasilan ini harus ditunjukkan dengan berubahnya perilaku kita di masyarakat dan akan membuat kehidupan berlangsung dengan aman serta penuh berkah dari Allah SWT.
Mengutip dari Kementerian Agama Sulsel, berikut indikator keberhasilan Ramadhan bagi manusia :
1. Tauhid yang mantap. Untuk menunjukkan keberhasilan ibadah Ramadhan, maka kita akhiri Ramadhan dengan takbir, tahlil dan tahmid yang merupakan kalimat tauhid.
Perintah ini terdapat dalam firman Allah QS. 2: 185. Dengan demikian seorang muslim yang selesai menjalankan ibadah puasa, seyogyanya memiliki tauhid yang kuat yang ditandai dengan selalu menghadirkan Allah dalam setiap aktivitasnya.
3. Semangat memakmurkan Masjid. Pelaksanaan ibadah Ramadhan sangat nampak dengan maraknya kegiatan di masjid.
Namun jangan sampai hal itu hanya berlangsung pada bulan Ramadhan, akan tetapi yang sangat diharapkan adalah setelah Ramadhan berlalu, aktifitas di Masjid tetap berlangsung dan bahkan semakin ramai.
Baca Juga: 11 Perusahaan di Sulsel Dilaporkan Tidak Bayar THR
4. Semangat menimba ilmu. Aktivitas Ramadhan juga telah merangsang kegairahan kita untuk menimba ilmu pengetahuan, khususnya ilmu agama.
Aktivitas ini tidak hanya lebih fanatis sebagai seorang muslim, tapi juga memiliki wawasan keislaman yang lebih baik.
5. Memiliki jiwa sosial. Puasa yang kita laksanakan mendidik kita untuk lebih peka dengan kehidupan orang lain. Hal ini tersirat dari anjuran untuk menunaikan zakat sebagai penyempurna ibadah puasa.
Zakat selain sebagai usaha untuk membersihkan jiwa dan harta yang dimiliki, juga memiliki tujuan lain yaitu bagaimana kita mampu berbagi dengan orang lain.
Kebiasaan berbagi di bulan suci ramadhan sangat diharapkan akan berlanjut setelah Ramadhan. Dengan demikian tujuan puasa untuk membangun jiwa-jiwa yang taqwa akan terwujud secara nyata dan bukan hanya sebagai sebuah simbol.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Inilah Daftar Gaji Minimum Pekerja di Kota Makassar Mulai 2026
-
Stok Aman, Harga Agak Goyah: Cek Harga Bahan Pokok di Palu Jelang Natal & Tahun Baru 2026
-
Gubernur Sulsel Groundbreaking 'Jalan Tol' 35 KM Hubungkan Luwu Timur dan Sulawesi Tengah
-
BI Sultra Siapkan Rp980 Miliar Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026
-
Makassar Bidik 6,18 Juta Wisatawan di 2025, Apa Strateginya?