Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 12 Mei 2021 | 10:00 WIB
Umat Muslim melaksanakan salat Idul Fitri 1439 H di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (15/6).

SuaraSulsel.id - Keberhasilan ibadah Ramadhan dalam bentuk terhapusnya dosa merupakan sesuatu yang abstrak, bukan sesuatu yang konkrit atau nyata.

Oleh karena itu, Manusia harus memiliki tolak ukur keberhasilan ibadah Ramadhan yang menunjukkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Hal ini disampaikan Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Alla, Patmawati membawakan ceramah tarwih di Masjid Jami Baitul Karim Kelurahan Buntu Sugi 10 Mei 2021.

Ibadah ramadhan telah mendidik kita untuk memiliki akhlak yang mulia. Keberhasilan ini harus ditunjukkan dengan berubahnya perilaku kita di masyarakat dan akan membuat kehidupan berlangsung dengan aman serta penuh berkah dari Allah SWT.

Baca Juga: 11 Perusahaan di Sulsel Dilaporkan Tidak Bayar THR

Mengutip dari Kementerian Agama Sulsel, berikut indikator keberhasilan Ramadhan bagi manusia :

1. Tauhid yang mantap. Untuk menunjukkan keberhasilan ibadah Ramadhan, maka kita akhiri Ramadhan dengan takbir, tahlil dan tahmid yang merupakan kalimat tauhid.

Perintah ini terdapat dalam firman Allah QS. 2: 185. Dengan demikian seorang muslim yang selesai menjalankan ibadah puasa, seyogyanya memiliki tauhid yang kuat yang ditandai dengan selalu menghadirkan Allah dalam setiap aktivitasnya.

3. Semangat memakmurkan Masjid. Pelaksanaan ibadah Ramadhan sangat nampak dengan maraknya kegiatan di masjid.

Namun jangan sampai hal itu hanya berlangsung pada bulan Ramadhan, akan tetapi yang sangat diharapkan adalah setelah Ramadhan berlalu, aktifitas di Masjid tetap berlangsung dan bahkan semakin ramai.

Baca Juga: Supaya Tidak Curang, Panitia Lelang Pemprov Sulsel Akan Digaji Rp 20 Juta

4. Semangat menimba ilmu. Aktivitas Ramadhan juga telah merangsang kegairahan kita untuk menimba ilmu pengetahuan, khususnya ilmu agama.

Aktivitas ini tidak hanya lebih fanatis sebagai seorang muslim, tapi juga memiliki wawasan keislaman yang lebih baik.

5. Memiliki jiwa sosial. Puasa yang kita laksanakan mendidik kita untuk lebih peka dengan kehidupan orang lain. Hal ini tersirat dari anjuran untuk menunaikan zakat sebagai penyempurna ibadah puasa.

Zakat selain sebagai usaha untuk membersihkan jiwa dan harta yang dimiliki, juga memiliki tujuan lain yaitu bagaimana kita mampu berbagi dengan orang lain.

Kebiasaan berbagi di bulan suci ramadhan sangat diharapkan akan berlanjut setelah Ramadhan. Dengan demikian tujuan puasa untuk membangun jiwa-jiwa yang taqwa akan terwujud secara nyata dan bukan hanya sebagai sebuah simbol.

Load More