SuaraSulsel.id - Panitia lelang atau kelompok kerja (Pokja) di Biro Pengadaan Barang dan Jasa akan mendapat tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang besar. Bahkan bisa lebih banyak dari pejabat eselon II.
Saat ini tim pembahasan evaluasi TPP masih mendiskusikan jumlah besaran yang akan diberikan. Rencananya, nilai tunjangan yang diterima akan berdasarkan kinerja Pokja di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Jumlahnya bervariasi. Bisa sampai Rp 20 juta per bulannya, bahkan lebih.
Plt Kepala Inspektorat Sulsel Sulkaf S Latief mengatakan, nilai besaran tunjangan bagi panitia lelang memang belum ditentukan. Hanya saja, pihaknya berencana menyetarakan TPP-nya dengan eselon II.
Baca Juga: Silahkan Cek Rekening, THR Pegawai Pemprov Sulsel Cair Hari Ini
"Bahkan bisa melebihi jika punya kineja lebih," kata Sulkaf, Selasa, 11 Mei 2021.
Kata dia, upaya ini dilakukan agar tak ada lagi panitia lelang yang berani bermain proyek. Makanya tunjangan yang diberikan mesti lebih besar.
"Tidak main lagi saat proses lelang. Betul-betul menjalankan tugasnya dengan baik," tambahnya.
Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Pemprov Sulsel, Sari Pudjiastuti juga mengatakan, saat ini hitungan TPP memang masih berdasarkan kelas jabatan.
Selain itu, ada pula tambahan berdasarkan jumlah paket yang ditangani setiap panitia lelang.
Baca Juga: 3 Proyek Besar Pemprov Sulsel yang Dibangun Dengan Utang Bermasalah
Dari perhitungan tersebut, kata dia, para panitia menerima TPP sebesar Rp 10 juta sampai Rp 12 juta per bulan. Ada total 33 orang panitia lelang yang saat ini bekerja. Tambahan tersebut, agar tak ada lagi yang bermain dengan kontraktor.
Sari, sapaan akrabnya mengatakan, nantinya Pokja akan menerima cukup besar. Bisa mencapai Rp 20 juta, bahkan lebih.
"Tetapi kami menunggu arahan dari pimpinan. Saya tidak bisa sebutkan berapa nilai pastinya karena belum ditetapkan," jelasnya.
Asisten III Bidang Administrasi Pemprov Sulsel, Tautoto Tanaranggina, mengaku, besaran TPP untuk panitia lelang masih dibahas. Saat ini masih dalam pembahasan.
"Intinya akan ada kenaikan. Tetapi belum ada besarannya," tambahnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
WIKA Mulai Rasakan Dampak Ucapan Prabowo
-
BPK Beberkan Dugaan Penyimpangan di PetroChina, Serahkan Kasus ke Polda Metro Jaya
-
Wakil Ketua KPK Sebut OTT di Kalsel, Diduga Terkait Pengadaan Barang dan Jasa
-
Waskita Karya Mau Ikut Tender Lagi di Kementerian ESDM, Modalnya Ada?
-
Kasus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Mantan Bupati Langkat, KPK Sita Uang Rp 36 Miliar
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta
-
Polisi Gadungan Beraksi di Gowa, Begini Caranya Tipu Korban Hingga Terciduk
-
Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi
-
Appi Alihkan Anggaran Truk Pengangkut Sampah ke Perbaikan Sekolah dan Seragam Sekolah Gratis
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari