Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 16 April 2021 | 22:16 WIB
Penganiayaan perawat RS Siloam Palembang [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah mengatakan, komunitas perawat seluruh dunia ikut mengecam aksi penganiayaan perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang.

"Seluruh perawat Indonesia dan dunia mengutuk keras peristiwa tersebut," kata Harif, Jumat 16 April 2021.

Pasca peristiwa tersebut, PPNI sudah melakukan koordinasi dengan bagian hukum untuk memproses pelaku penganiayaan. Agar diberikan sanksi tegas.

"Ini bukan kali pertama peristiwa perawat mendapat kekerasan," kata Harif.

Baca Juga: Gara-Gara Infus, Heboh Perawat Dijambak dan Ditendang Orang Tua Pasien

Harif meminta pemerintah dan pelayanan kesehatan memberikan lingkungan yang aman bagi para perawat dalam bekerja. Setiap pelaku kekerasan harus dihukum seberat-beratnya.

dr. Bona Fernando, Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang mengatakan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Tenaga kesehatan perlu mendapatkan apresiasi yang tinggi. Sehubungan dengan fungsinya yang vital dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik bagi pasien dan masyarakat yang sehat dan produktif.

Siloam Hospitals berkomitmen untuk memberikan pelayanan optimal kepada pasien. Untuk itu, berupaya keras untuk menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang aman dan kondusif bagi tenaga kesehatan.

"Agar dapat bekerja secara optimal dalam pelayanan kepada pasien," kata Bona.

Baca Juga: Selain Pukul dan Jambak Rambut, Pria ini juga Rusak Ponsel Perawat

Siloam Hospitals menyesali tindakan kekerasan yang ditujukan kepada perawat di Siloam Sriwijaya. Kekerasan terhadap tenaga kesehatan adalah tindakan yang tidak dapat ditolerir.

Siloam Hospitals telah menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Untuk mengusut tuntas kejadian kekerasan yang menimpa perawat Siloam.

"Serta menindak pelaku kekerasan kepada perawat kami dengan tegas sesuai hukum yang berlaku," ungkap Bona.

"Kami mohon doa bagi korban kejadian kekerasan terkait. Kami menghimbau masyarakat untuk menghargai semua tenaga kesehatan yang berjuang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya," katanya.

Load More