SuaraSulsel.id - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajak empat kepala daerah di Sulawesi Selatan bersinergi. Mengelola dan menyelesaikan masalah sampah.
Hal ini disampaikan Muhammad Al Amin selaku Direktur Eksekutif WALHI Sulawesi Selatan saat dialog interaktif di Hotel Claro, Selasa 23 Maret 2021.
Dialog terkait sampah tersebut menghadirkan Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
Mengusung tema sinergi kepala daerah dalam pengelolaan sampah di kawasan Mamminasata, kegiatan ini bertujuan untuk melihat komitmen kepala daerah dalam pengelolaan sampah di wilayahnya.
“Adanya dialog interaktif ini dapat memberikan ruang kepada publik untuk melihat komitmen pemerintah dalam pengelolaan sampah di kawasan Mamminasata,” ujar Amin.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan pengelolaan sampah berbasis kawasan strategis sudah seyogyanya disinergikan antar kepala daerah dan juga pemerintah provinsi.
“Kami dari pemerintah Kabupaten Gowa siap dalam pengelolaan sampah dan penempatan TPA regional di daerah Gowa. Harapannya adalah empat kepala daerah membuat sebuah komitmen dalam pengelolaan sampah berbasis kawasan,” terang Adnan.
Selain mendorong pemerintah berkomitmen dalam pengelolaan sampah, Adnan juga mengatakan bahwa kepedulian masyarakat dalam perilaku membuang sampah perlu didorong. Agar terjadi sinergitas antara upaya pemerintah dan perilaku masyarakat.
“Jadi selain usaha dari pemerintah, kedisiplinan dari masyarakat juga perlu ditingkatkan,” tegasnya.
Baca Juga: Viral Pemobil Buang Sampah Sembarangan di Cikarang, Netizen: Laporkan!
Sejalan dengan Bupati Gowa, Andi Syafril Chaidir Syam selaku Bupati Kabupaten Maros juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Maros mendukung penuh upaya pengelolaan sampah berbasis kawasan.
“Pemerintah Kabupaten Maros akan terus bersinergi bersama kepala daerah di Kawasan Mamminasata dalam pengelolaan sampah karena di satu sisi TPA Kabupaten Maros telah over kapasitas,” jelas Chaidir.
Sebelum dialog dimulai, WALHI Sulawesi Selatan juga memaparkan temuan mengenai persepsi publik dalam pengelolaan sampah di Kawasan Mamminatasa.
Dalam pemaparannya, Muhammad Rizky sebagai tim riset WALHI Sulawesi Selatan mengungkap bahwa pemerintah belum maksimal dalam pengelolaan sampah.
“Sebanyak 54% masyarakat di Kawasan Mamminasata mengatakan pemerintah belum maksimal dalam pengelolaan sampah. Dan di satu sisi, perlunya peningkatan edukasi kepada masyarakat agar dapat mengelolah sampah rumah tangganya,” jelasnya.
Temuan riset juga menunjukkan jika sebagian besar penduduk Mamminasata bersepakat pentingnya pengelolaan sampah berbasis kawasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Kisah Kelam 11 Desember: Westerling Sang Algojo Muda yang Menewaskan 40.000 Jiwa di Sulawesi Selatan
-
BRI Dorong Akses Keuangan di Daerah Terpencil melalui Teras Kapal
-
Intip Konsep Unik Klinik Gigi Medikids Makassar, Bikin Anak Betah
-
Menhan soal Relawan China Ikut Cari Korban Bencana Aceh: Bukan Bantuan Asing
-
Menhan Geram! PT Timah Harusnya Raup Rp 25 Triliun, Kini Cuma Rp 1,3 Triliun