Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 24 Maret 2021 | 08:31 WIB
Gundukan sampah di Jalan Raya Serang - Cilegon [BantenHits/ Mursyid Arifin]

SuaraSulsel.id - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajak empat kepala daerah di Sulawesi Selatan bersinergi. Mengelola dan menyelesaikan masalah sampah.

Hal ini disampaikan Muhammad Al Amin selaku Direktur Eksekutif WALHI Sulawesi Selatan saat dialog interaktif di Hotel Claro, Selasa 23 Maret 2021.

Dialog terkait sampah tersebut menghadirkan Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.

Mengusung tema sinergi kepala daerah dalam pengelolaan sampah di kawasan Mamminasata, kegiatan ini bertujuan untuk melihat komitmen kepala daerah dalam pengelolaan sampah di wilayahnya.

Baca Juga: Viral Pemobil Buang Sampah Sembarangan di Cikarang, Netizen: Laporkan!

“Adanya dialog interaktif ini dapat memberikan ruang kepada publik untuk melihat komitmen pemerintah dalam pengelolaan sampah di kawasan Mamminasata,” ujar Amin.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan pengelolaan sampah berbasis kawasan strategis sudah seyogyanya disinergikan antar kepala daerah dan juga pemerintah provinsi.

“Kami dari pemerintah Kabupaten Gowa siap dalam pengelolaan sampah dan penempatan TPA regional di daerah Gowa. Harapannya adalah empat kepala daerah membuat sebuah komitmen dalam pengelolaan sampah berbasis kawasan,” terang Adnan.

Selain mendorong pemerintah berkomitmen dalam pengelolaan sampah, Adnan juga mengatakan bahwa kepedulian masyarakat dalam perilaku membuang sampah perlu didorong. Agar terjadi sinergitas antara upaya pemerintah dan perilaku masyarakat.

“Jadi selain usaha dari pemerintah, kedisiplinan dari masyarakat juga perlu ditingkatkan,” tegasnya.

Baca Juga: Di Kabupaten Muba, Sampah Diolah Jadi Bahan Bakar

Sejalan dengan Bupati Gowa, Andi Syafril Chaidir Syam selaku Bupati Kabupaten Maros juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Maros mendukung penuh upaya pengelolaan sampah berbasis kawasan.

“Pemerintah Kabupaten Maros akan terus bersinergi bersama kepala daerah di Kawasan Mamminasata dalam pengelolaan sampah karena di satu sisi TPA Kabupaten Maros telah over kapasitas,” jelas Chaidir.

Sebelum dialog dimulai, WALHI Sulawesi Selatan juga memaparkan temuan mengenai persepsi publik dalam pengelolaan sampah di Kawasan Mamminatasa.

Dalam pemaparannya, Muhammad Rizky sebagai tim riset WALHI Sulawesi Selatan mengungkap bahwa pemerintah belum maksimal dalam pengelolaan sampah.

“Sebanyak 54% masyarakat di Kawasan Mamminasata mengatakan pemerintah belum maksimal dalam pengelolaan sampah. Dan di satu sisi, perlunya peningkatan edukasi kepada masyarakat agar dapat mengelolah sampah rumah tangganya,” jelasnya.

Temuan riset juga menunjukkan jika sebagian besar penduduk Mamminasata bersepakat pentingnya pengelolaan sampah berbasis kawasan.

“Sebanyak 79% masyarakat sepakat diperlukan pengelolaan sampah berbasis Kawasan Mamminasata agar sampah yang dihasilkan dapat diolah secara terintegrasi antar daerah,” ujarnya.

Asmar Exwar selaku pemerhati lingkungan dalam tanggapanya atas pemaparan yang disampaikan para kepala daerah memperjelas bahwa kedepannya perlu membangun dan mendorong komitmen bersama agar permasalahan sampah dapat segera teratasi.

Penanggap lain yakni Makmur selaku Direktur Yapta-U juga mengungkapkan bahwa sudah saatnya pemerintah provinsi mengintegrasikan pengelolaan sampah, khususnya di Mamminasata. Sambil melihat bagaimana persepsi dan perilaku masyarakat.

Selain itu, Salah satu peserta yang hadir, Rais Fatta mengungkapkan perlunya peningkatan kapasitas dan fasilitas bagi masyarakat yang konsisten dalam pengelolaan sampah.

“Pemerintah perlu melakukan upaya yang serius dalam pengelolaan sampah khususnya dalam peningkatan fasilitas dan kapasitas bagi masyarakat,” tambah Rais, selaku Ketua Yayasan Peduli Lingkungan (YPL) Sulawesi Selatan.

Load More