Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 18 Maret 2021 | 06:33 WIB
Bandara Buntu Kunik Toraja siap diresmikan / [SuaraSulsel.id / Istimewa]

Hingga akhirnya disepakati pemerintah pusat mendanai bandara tersebut, sedangkan pembebasan lahannya oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Tana Toraja.

Tantangan lainnya adalah lokasi Bandara Buntu Kunik ini tidak seperti bandara lain. Topografinya agak rumit karena harus membelah gunung, menimbun dan meratakan untuk mendapatkan luasan lahan seperti yang direncanakan yaitu 141 hektare.

Setelah 10 tahun menunggu, kini bandara itu akan diresmikan Presiden Jokowi.

Bandara ini memiliki panjang landasan pacu pada tahap awal 1.600 meter yang bisa didarati pesawat jenis ATR, kemudian apron seluas 94,5 x 67 meter dan taxiway 124,5 x 15 meter.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Akan Setop Penggunaan 4 Hotel Isolasi Pasien Covid-19

Sedangkan luas bangunan terminal sekitar 1.000 meter persegi yang mampu menampung 150 penumpang.

Pada tahun 2018, pembangunan tahap I dilanjutkan oleh pemerintah pusat hingga akhirnya rampung pada pertengahan 2020. Pesawat milik maskapai Wings Air menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Bandara Toraja pada 20 Agustus 2020.

Pendaratan pesawat jenis ATR/72-600 itu dilakukan usai uji coba lintasan dengan pesawat jenis kalibrasi Hawker 900 XP milik Kementerian Perhubungan pada pekan sebelumnya.

Untuk pembangunan pada tahap selanjutnya, akan dilakukan perpanjangan runway hingga 2.000 meter. Ditargetkan, pesawat berkapasitas besar seperti Boeing 737 dapat mendarat di Bandara Buntu Kunik.

"Perjuangan membangun bandara Buntu Kunik dan Jalan Tol Layang Pettarani adalah bukti bahwa kita mampu menghadirkan peradaban baru. Walaupun perjuangan ini begitu panjang dan berat," kata Syahrul, yang saat ini menjabat Menteri Pertanian RI.

Baca Juga: Andi Sudirman Sulaiman Pertegas Komitmen Rampungkan Masjid 99 Kubah

Kolam regulasi Nipa-Nipa juga diinisiasi oleh SYL tahun 2016 lalu. Saat itu, ground breaking dilakukan bertepatan dengan Hari Air Sedunia.

Keberadaan waduk ini diharapkan sebagai pengendali banjir di area Makassar dan sekitarnya. Pemukiman di bagian hilir Sungai Tallo pun aman.

Selain itu, Kolam Regulasi Nipa-Nipa juga bisa dimanfaatkan sebagai konservasi air tanah dan meningkatkan nilai pemukiman di sekitarnya. Dan bisa juga untuk perikanan air tawar dan pengembangan daerah wisata.

Ubud, Sanur, dan Nusa Dua jadi percontohan zona hijau COVID-19. Hal itu dinyatakan Presiden Jokowi. (Antara)


Ini Agenda Jokowi Selama 12 Jam di Sulsel

Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Sulsel hari ini. Selain memantau vaksinasi, Presiden juga akan meresmikan sejumlah proyek.

Jokowi diperkirakan tiba di pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros pada pukul 09.50 wita. Setelah sebelumnya berangkat dari Istana Kepresidenan Bogor pada pukul 05.30 WIB.

Load More