Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 01 Maret 2021 | 18:42 WIB
Ikhwan Abdul Jalil, Anggota organisasi Wahdah Islamiyah memborong miras lalu menumpahkannya ke pasir / [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Video berdurasi 2 menit 18 detik viral di media percakapan WhatsApp. Memperlihatkan seorang ustaz berbaju putih dan memakai celana hitam menumpahkan miras ke pasir.

Saat menumpahkan isi miras ke pasir, diduga teman ustaz merekam menggunakan HP. Video ini viral di grup percakapan WhatsApp, Senin 1 Maret 2021.

Dalam video ustaz mengatakan jika manusia sudah tidak bisa beramal maruf nahi mungkar lebih bagus berhenti hidup.

"Bersama saya di sini Lazis Wahdah dalam proyek akhirat," kata ustaz dalam video.

Baca Juga: Miras Berbahaya, Anis Matta Minta Presiden Jokowi Beralih ke Minuman Herbal

Aksi memusnahkan miras dengan cara ditumpahkan ke pasir ini disebut cara yang baik. "Tidak main pecah-pecah," kata Ustaz.

Dalam video sekitar 10 botor miras dibeli ustaz kemudian ditumpahkan ke pasir. Disaksikan oleh penjual miras.

Informasi yang diperoleh SuaraSulsel.id, ustaz yang melakukan aksi ini bernama Ikhwan Abdul Jalil. Petinggi organisasi Wahdah Islamiyah.

Video yang viral ini terungkap video lama. Peristiwanya bulan Juni tahun 2019 di Pantai Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Sambil menumpahkan miras, Ustaz Ikwan memberikan ceramah tentang tujuan hidup kepada pedagang miras di Pantai Bira.

Baca Juga: Ketua PBNU Said Aqil Siradj: Kami Menolak Investasi Industri Miras

Saat itu Ustaz Ikhwan bersama rombongan sedang menikmati Pantai Bira namun melihat ada penjual miras di sekitar lokasinya duduk bersantai.

Sampai akhirnya muncul inisiatif membeli semua miras kemudian menumpahkannya ke pasir.

Perbincangan soal miras kembali panas. Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken Peraturan Presiden (Perpres) No.10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.

Dalam salinan Perpres yang ditetapkan pada 2 Februari 2021 oleh Jokowi ini juga mengatur soal penanaman modal untuk minuman beralkohol (miras) yang dibolehkan investasinya di Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara dan Papua.

Load More