SuaraSulsel.id - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Rudy Djamaluddin tidak hadir pada rapat khusus oleh Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Sudirman, Senin (1/3/2021) pagi mengumpulkan seluruh kepala dinas di ruang rapat pimpinan. Rapat digelar secara tertutup.
Sudirman mengaku, Rudy tak hadir karena ada urusan. Ia saat ini sedang berada di Jakarta.
"Sudah tadi laporan ke saya, katanya beliau ke Jakarta," kata Sudirman.
Ditanya apakah berhubungan dengan penangkapan Nurdin Abdullah dan Sekretaris PUTR, Sudirman bilang bukan.
"Ini hubungannya dengan persoalan prioritas dan juga masalah evaluasi," bebernya.
Ia mengatakan sengaja mengumpulkan seluruh kepala dinas untuk mengevaluasi beberapa hal. Termasuk penanganan Covid-19 di Sulsel dan vaksinasi.
Lalu, ada juga evaluasi beberapa progres proyek yang sedang berjalan. Kemudian, soal data kemiskinan yang harus terintegrasi dengan data BPS.
Sebelumnya, Sudirman mengatakan akan memanggil khusus Rudy untuk menanyakan soal proyek infrastruktur di Sulsel. Buntut dari penangkapan Nurdin Abdullah dan Edy Rahmat.
Baca Juga: Sebelum Nurdin Abdullah Ditahan, 2 Kali Bilang Demi Allah di Depan Wartawan
Ruangan Rudy dan Edy saat ini sudah disegel oleh KPK. Aktivitas perkantoran yang terletak di Jalan AP Pettarani juga sepi sekali. Hanya beberapa saja pegawai yang hadir.
Sebelumnya pengamat pemerintahan Bastian Lubis mengatakan, Rudy Djamaluddin bisa ikut terseret dalam kasus yang menimpa Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Rudy disebut bertanggung jawab sebagai kuasa pengguna anggaran dalam sejumlah proyek infrastruktur di Sulsel.
KPK mengatakan Nurdin Abdullah diduga menerima suap dan janji gratifikasi Rp 5,4 miliar dengan rincian pada 26 Februari 2021 menerima Rp 2 miliar yang diserahkan melalui Edy dari Agung.
Selain itu, Nurdin Abdullah juga diduga menerima uang dari kontraktor lain diantaranya pada akhir 2020 Nurdin menerima uang sebesar Rp 200 juta.
Pertengahan Februari 2021 Nurdin Abdullah melalui ajudannya bernama Samsul Bahri menerima uang Rp1 miliar, dan awal Februari 2021 Nurdin melalui Samsul Bahri menerima uang Rp 2,2 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan