SuaraSulsel.id - Lelang jabatan di Pemkot Makassar sepi peminat. Hingga akhir pendaftaran, delapan jabatan yang lowong hanya diminati 12 orang.
Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Basri Rakhman mencatat ada 12 peserta yang mendaftar. Beberapa diantaranya camat.
"Kebanyakan camat, selebihnya kepala bidang," kata Basri, Kamis (11/2/2021).
Kendati demikian, Basri memilih merahasiakan nama peserta lelang. Padahal, proses seleksi sendiri sifatnya mesti transparan.
"Peserta lelang yang minta namanya tidak disebut dan saya sudah janji," jelas Basri.
Pendaftaran lelang jabatan sendiri sebenarnya berakhir pada Senin (7/2) lalu. Namun, karena saat itu belum ada yang mendaftar, pansel memilih diperpanjang hingga hari ini.
Pembukaan dilakukan sejak tanggal 5 Februari. Sementara, pendaftaran dan penerimaan berkas dilakukan dari tanggal 6-11 Februari pada pukul 16.00 Wita.
Selanjutnya, kata Basri pihaknya akan melakukan tes kompetensi yang terdiri dari kompentensi manajerial dan pembuatan makalah. Tes wawancara dan kompetensi kemudian akan dilakukan setelahnya.
Ketika ditanya sejauh mana perkembangan koordinasi antara Pemkot Makassar dan Wali Kota, terpilih, Mohammad Ramdhan Pomanto, Basri mengaku tak punya kapasitas untuk menyampaikannya.
Baca Juga: Sengkarut Lelang Jabatan Kota Makassar, Banyak Campur Tangan Pemprov Sulsel
"Saya hanya punya tugas jadi utusan untuk memperjelas seperti apa keinginan wali kota terpilih, dimana mau ketemu, di sana atau di kantor. Seperti itulah tugas kami. Jadi saya itu tergantung perintah," jelasnya.
Seperti diketahui, sengkarut lelang jabatan di lingkup Pemkot memanas akhir-akhir ini. Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin membuka lelang jelang pelantikan Wali Kota Makassar terpilih.
Pemkot Makassar tidak pernah melakukan koordinasi dengan Wali Kota Makassar terpilih, Danny Pomanto. Padahal, salah satu rekomendasi KASN adalah Pemkot Makassar wajib berkoordinasi dengan kepala daerah terpilih sebelum membuka lelang.
Danny mengaku tidak masalah dirinya datang ke Balai Kota Makassar, atau tempat yang telah ditentukan untuk membicarakan persoalan lelang jabatan.
Asalkan, pembicaraan atau pertemuan dilakukan dengan orang yang memang memiliki kapasitas dan kewenangan. Dalam hal ini, Pj Wali Kota Makassar secara langsung. Bukan mengirim utusan yang sama sekali tak punya kewenangan.
Pj Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin sendiri sudah mengungkapkan keinginannya untuk membuka ruang koordinasi dengan Wali Kota Makassar terpilih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
Terkini
-
Sekolah Rakyat Makassar: Ketika Anak Orang Kaya Ikut Berebut Pendidikan Gratis
-
Ubah Sampah Jadi Emas: Eco Enzyme Jadi Kunci Ekonomi Warga?
-
Dugaan Korupsi Rp87 Miliar di UNM Tercium! Polda Sulsel Usut Dugaan Mark Up Harga Material
-
Harga Beras Meroket? Pemprov Sulsel Gelar 'Gerakan Pangan Murah' untuk Kendalikan Inflasi
-
Berebut Warisan, Pria di Gowa Tega Tembak Ipar Hingga Nyaris Meninggal