SuaraSulsel.id - Ketua Tim Transisi Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih Danny Pomanto -Fatmawati Rusdi, Prof Yusran Jusuf mengkritisi Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin.
Bahkan, akademisi Unhas ini menyebut Pj wali kota seperti sudah kehilangan akal sehat.
Yusran menilai Pj Wali Kota Makassar tidak menunjukkan itikad baik terhadap Wali Kota Makassar terpilih.
"Misalnya tidak menghadiri tugas utamanya saat penetapan hasil pilkada di KPU, paripurna DPRD Makassar tentang penetapan KPU hasil pilkada, dan menutup komunikasi dengan wali kota terpilih. Bahkan memeriksa ASN yang bertemu wali kota terpilih yang dilakukan di luar jam kerja," urainya.
Baca Juga: Rudy Djamaluddin Mengadu ke Nurdin Abdullah, Soal Danny Pomanto Bertemu ASN
Semestinya, lanjut Yusran, Pj Wali Kota memfasilitasi pertemuan dengan OPD Pemkot dan Wali Kota terpilih agar visi misi wali kota dapat diintegrasikan dalam APBD, RKPD, dan RPJMD Makassar.
Lelang jabatan di Pemkot Makassar juga terkesan dipaksakan sebelum pelantikan Danny Pomanto 17 Februari 2021. Pengumuman hasil lelang jabatan hanya berselang 3 hari sebelum pelantikan wali kota terpilih.
"Saya kira publik bisa menilai. Selama ini kita merasa tidak ada itikad baik dari Pj. Makanya saya katakan sepertinya Pj ini sudah kehilangan akal sehat," kata Yusran.
Prof Yusran yang juga Mantan Pj Wali Kota Makassar mengingatkan, Pj Wali Kota bekerja untuk kepentingan masyarakat Makassar, bukan segelintir orang atau elit tertentu.
"Masyarakat telah memilih Danny-Fatma sebagai pemimpin Kota Makassar, harusnya Pj sadar posisinya yakni disumpah untuk melayani kepentingan masyarakat dan mengawal transisi pemerintahan," katanya.
Baca Juga: Tim KPK Kaget, Lihat Pengelolaan Aset di Kota Makassar Buruk
Prof Yusran saat ini ditunjuk sebagai ketua Tim Transisi Danny-Fatma. Tim transisi bekerja untuk mengawal program Danny-Fatma agar bisa bersinergi dengan OPD Pemkot Makassar.
Tim transisi beranggotakan pakar yakni Prof Yusran Yusuf sebagai ketua dan anggota Prof Aminuddin Ilmar, Prof Anwar Ramli, Dr Naidah Naing, dan Ustaz Iqbal Djalil.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis