SuaraSulsel.id - Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin menemui Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Jumat (29/1/2021) pagi.
Ia melaporkan soal Wali Kota terpilih, Danny Pomanto. Rudy datang didampingi Kepala Bapenda Makassar Irwan R Adnan dan Plt Kepala Dinas Pendidikan Irwan Bangsawan.
Nurdin mengatakan, mereka membahas soal Danny Pomanto yang mengumpulkan sejumlah pejabat Pemkot Makassar di kediamannya.
"Mereka dampingi Pak Wali melaporkan beberapa hal. Termasuk Wali Kota terpilih kumpulkan pejabat itu," kata Nurdin.
Ia mengatakan sebenarnya tak masalah, tapi tak etis sebab Wali Kota terpilih tidak melakukan koordinasi ke Pj Wali Kota.
Ia pun meminta agar hal ini tak dibuat gaduh. "Yang dilantik itu pakai lambang garuda loh, tidak ada bedanya dengan Pj. Cuma yang membedakan satu dipilih rakyat, satu ditetapkan Kemendagri. Saya cuma berharap jangan buat gaduh," tambahnya.
Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin pun memastikan pejabat di lingkup Pemerintahan Kota Makassar yang dikumpulkan Wali Kota terpilih Danny Pomanto akan diberikan sanksi. BKD dan inspektorat sementara melakukan evaluasi.
"Yang menghadiri dievaluasi, yang jelas regulasi mengatakan aturan ASN itu lengkap. Tentu kalau ada yang melanggar, apa kira-kira. Ya kan pasti kita tidak boleh melakukan pembiaran," kata Rudy.
Diketahui, Danny Pomanto mengundang sejumlah pejabat Pemkot ke kediaman pribadinya di Jalan Amirullah, beberapa hari lalu. Mereka diminta untuk membantu persiapan pelantikan.
Baca Juga: Ini Pejabat Pemkot Makassar yang Diundang Danny Pomanto Persiapkan Transisi
Mereka diantaranya, Kepala Bappeda Andi Khadijah Iriani, Kepala Dinas Dukcapil Aryati Puspasari Abadi, Kaban Litbang Nielma Palamba. Ada juga Kadis Perpustakaan Andi Siswanta Attas dan 15 mantan camat dan beberapa pejabat eselon lainnya.
"Di Pemkot itu semua unsur pemerintahan sudah lengkap. (Kalau) ada yang melanggar, siapa yang dievaluasi, siapa yg evaluasi. Tanya aja sama BKD, yang bisa tahu itu BKD, inspektorat," tambah Rudy.
Danny Pomanto sendiri mengaku memanggil pejabat hanya sekadar melakukan diskusi dan perumusan program kerja.
Selain itu, soal visi misi Wali Kota terpilih dengan rencana pembangunan jangka menengah (RPJMD). Salah satu yang ditekankan adalah bagaimana memprioritaskan pembangunan dan kesehatan.
"Termasuk upaya menekan kasus penularan Covid-19. Ini salah satu program yang kita jelaskan ke mereka," tegas Danny.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Luwu Timur Banjir Beasiswa! Cek, Siapa Saja Beruntung Dapat Rp3 Juta?
- 
            
              CEK FAKTA : Mahasiswa Sastra Jepang Unhas Meninggal Karena Pengkaderan?
- 
            
              Untuk Apa Kementan Kucurkan Rp281 Miliar untuk Sulawesi Selatan?
- 
            
              Kepala Rutan Kolaka Dinonaktifkan Buntut Napi Peras Wanita
- 
            
              Efek Rumah Kaca Hingga Navicula Satu Panggung, Ini Agenda Rock In Celebes 2025