SuaraSulsel.id - Pandemi Covid-19 membuat waktu pengguna internet semakin banyak dihabiskan depan gawai. Baik untuk bekerja atau hanya sekedar memantau media sosial.
Ada banyak situs yang populer dan paling banyak dikunjungi di dunia digital.
Mengutip dari zonautara.com -- jaringan suara.com
Untuk tiga situs web teratas dengan kunjungan bulanan adalah Google: 92,5 miliar kunjungan per bulan. YouTube: 34,6 miliar kunjungan per bulan, dan Facebook 25,5 miliar kunjungan per bulan.
Ttiga situs web teratas itu disebut meraup 152 miliar kunjungan setiap bulan. Melampaui gabungan 47 situs web berikutnya.
Terlebih lagi saat pandemi, mengubah segalanya mulai dari cara kita bekerja, belajar, berkomunikasi, dan berbelanja. Sebagian besar aktivitas ini berpindah secara daring.
Dalam daftar 50 situs web yang paling banyak dikunjungi di seluruh dunia, datanya diambil dari SimilarWeb (per November 2020).
Situs web global teratas
Melayani lebih dari dua triliun kueri penelusuran setiap tahun melalui jaringannya, Google yang dimiliki Alphabet menempati peringkat tertinggi dengan domain andalannya, Google.com. Google memperoleh sekitar 80% penghasilannya dari pendapatan iklan.
Baca Juga: Geger Eiger Protes ke YouTuber, Arei Sang Kompetitor Langsung Curi Momen
Di posisi kedua, platform jejaring sosial Facebook memiliki basis pengguna 2,7 miliar. Rata-rata, pengguna menghabiskan 34 menit di situs setiap hari, sementara 36% pengguna mengatakan bahwa Facebook mereka gunakan untuk mendapatkan berita — lebih tinggi daripada jaringan sosial lainnya
Sebagai mesin pencari terkemuka di China, Baidu (#7) menerima 5,6 miliar pengunjung pada November. Baidu juga mengembangkan bisnisnya — merambah ke industri kendaraan listrik (EV) dalam kemitraan dengan pembuat mobil yang berbasis di China, Geely.
Saat konferensi video meningkat permintaannya selama pandemi, Zoom (#15), menjadi situs web yang paling banyak dikunjungi dengan 2,7 miliar pengunjung setiap bulan. Demikian pula, TikTok (#43) mendapatkan tambahan pengunjung yang tinggi.
Tetapi meski juga dicermati, dua situs porno ada dalam daftar teratas, untuk 10 situs paling populer. Kedua situs porno itu adalah xvideos.com (#9) dan pornhub (#10)
Situs web paling banyak dikunjungi, berdasarkan negara asal
Dengan 27 situs dalam daftar, AS tetap menjadi pemain dominan. Meskipun jangkauannya sangat terkonsentrasi pada tingkat global, hanya segelintir perusahaan yang memiliki mayoritas situs ini.
Microsoft (#28), misalnya, memiliki tujuh situs teratas di dunia termasuk LinkedIn (#25) dan Live.com (#16). Amazon (#13), di sisi lain memiliki lima situs termasuk Twitch.tv (#32), bersama dengan domain populer yang berfokus pada Amazon di Jepang, Inggris, dan Jerman.
Cina memiliki lima situs web teratas: Baidu (#7), QQ (#34), Bilibili (#42), TikTok (#43), dan AliExpress (#47). QQ.com milik Tencent, menempati peringkat sebagai situs berita teratas di China, dengan lebih dari 981 juta kunjungan setiap bulan. Seperti WeChat, QQ juga menyediakan platform perpesanan yang populer.
Hanya empat dari situs web yang paling banyak dikunjungi secara global yang berbasis di Rusia dan Jepang,
Mencapai rekor baru
Meskipun pola internet global jelas didominasi oleh segelintir raksasa, apa yang bisa kita dapatkan dari pertumbuhan lalu lintas mereka baru-baru ini?
Antara Juni 2019 dan November 2020, pengunjung bulanan Google meningkat 52,9%. Di antara situs web yang paling banyak dikunjungi secara global, tingkat pertumbuhan ini hanya berada di belakang Instagram (#6) di 89,1% dan Twitter (#4) di 67,1%.
Wikipedia (#5), situs web nirlaba yang didirikan pada tahun 2001 oleh Larry Sanger dan Jimmy Wales mencapai pertumbuhan lebih dari 30%.
Sementara perusahaan teknologi besar hanya mempercepat pangsa pasar mereka — Google menguasai sekitar 90% dari pasar iklan pencarian — beberapa badan pengatur menempatkan pengawasan lebih ketat pada mereka. Laporan antitrust Oktober 2020 menunjukkan bahwa Big Tech sebenarnya anti-persaingan, menarik perbandingan dengan taipan minyak abad ke-19 dan ke-20.
Dengan mengingat kekuatan-kekuatan kunci ini, hal ini menimbulkan pertanyaan kritis: apakah ada batasan untuk pertumbuhan mereka?
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- Pemain 1,91 Meter Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Bela Tim di Bawah Ranking FIFA Garuda
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Juli: Raih Skin Senjata, Diamond, dan Katana
- 31 Kode Redeem FF Terbaru 8 Juli: Raih Animasi Keren, Skin SG, dan Diamond
Pilihan
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Tahan Banting Terbaru Juli 2025, Desain Kuat Anti Rusak
-
Fenomena Magis Pacu Jalur, Tradisi Kuansing Riau Kini Viral lewat Aura Farming
-
Tarif Trump 32 Persen Buat Menteri Ekonomi Prabowo Kebakaran Jenggot
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
Terkini
-
Ubah Sampah Jadi Emas: Eco Enzyme Jadi Kunci Ekonomi Warga?
-
Dugaan Korupsi Rp87 Miliar di UNM Tercium! Polda Sulsel Usut Dugaan Mark Up Harga Material
-
Harga Beras Meroket? Pemprov Sulsel Gelar 'Gerakan Pangan Murah' untuk Kendalikan Inflasi
-
Berebut Warisan, Pria di Gowa Tega Tembak Ipar Hingga Nyaris Meninggal
-
Makassar Bakal Punya Stadion Megah! Rp500 Miliar Digelontorkan, Kapan Rampung?