SuaraSulsel.id - Hari jadi Luwu ke - 753 tahun dan hari Perlawanan Rakyat Luwu ke 75 tahun diperingati di Jembatan Baliase, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara.
Saat peringatan berlangsung, sejumlah mahasiswa juga berunjuk rasa, mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memekarkan Luwu Tengah.
Tuntutan pemekaran Luwu Tengah disuarakan puluhan mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Wija To Luwu.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan diminta segera mendorong pemekaran Walenrang-Lamasi (Walmas) sebagai Kabupaten Luwu Tengah.
“Tuntutan kami adalah pemekaran wilayah yang hingga saat ini belum direspon oleh Pemprov Sulsel. Jangan salahkan kami ketika demonstrasi terus terjadi,” jelas Andi Roni salah satu demonstran yang juga ketua IPMIL di Universitas Indonesia Timur.
Mengutip dari KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com, dalam orasinya, Andi Roni menegaskan bahwa Pemerintah Daerah di Luwu Raya harusnya mendorong pemekaran Luwu Tengah agar bisa segera terbentuk.
“Ada empat kepala daerah seakan diam tidak mau bersatu. Padahal pemekaran Walmas menjadi Kabupaten Luwu Tengah adalah cita-cita kita bersama,” ungkapnya.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menghadiri 753 Tahun Tana Luwu dan 75 Tahun Perlawanan Rakyat Luwu.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini dilaksanakan secara terbatas di Kabupaten Luwu Utara. Serta tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Baca Juga: Disebut Terlibat Kasus Bansos Covid-19, Sekprov Sulsel Tebar Ancaman
Ini menjadi tahun kedua, Wakil Gubernur Sulsel yang hadir langsung pada puncak peringatan Hari Jadi Luwu.
Perjuangan masyarakat di Tana Luwu bagi Andi Sudirman Sulaiman adalah sebuah perjuangan mempertahankan NKRI. Dia kembali menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus berkomitmen membangun Luwu Raya. Memberikan program prioritas untuk masyarakat Luwu Raya.
"Alhamdulillah tidak terasa pembangunan kami lakukan (pembangunan dari APBD Provinsi) di Luwu Raya pada 2019-2020 telah mencapai Rp 500 Miliar. Sebagai upaya menciptakan desentralisasi pembangunan," ungkapnya.
Berbagai pembangunan strategis, kata dia, meliputi ruas jalan Sabbang-Tallang-Seko, Bua-Rantepao, Ussu-Nuha-Beteleme, Latuppa-Bangko-Pantilang, Batusitanduk-Sadan, Bendung DI Makawa, DI Angkona, DI Bungadidi, Jembatan Kakea, Jembatan Sungai Nangka, Jembatan Tuluran, Extend Bandara Andi Djemma to fit ATR72 airlines, Normalisasi Sungai Manakai dan Pawesoi dan lainnya.
"Semua pembangunan ini demi meningkatkan konektivitas dan memberi akses pertumbuhan ekonomi serta menekan ketimpangan pembangunan Kota dan Desa," tegasnya.
Sudirman mengaku, telah berdiskusi dengan BPN Luwu Utara terkait pembebasan lahan untuk irigasi Baliase terus berjalan untuk saluran sekunder.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Jejak Fakta Fakultas Ekonomi Unhas: Alumni Pertama Orang Toraja
-
Rektor Unhas Dituduh Terafiliasi Partai Politik? Prof JJ Siapkan Langkah Hukum
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
BMKG Minta 12 Daerah di Sulawesi Selatan Waspada
-
Ditolak Banyak RS, Muh Ikram Langsung Ditangani RSUD Daya: Kisah Anak Yatim Viral di Makassar