SuaraSulsel.id - Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk Sulawesi Selatan (Sulsel) bertambah 1,04 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 103,8 ribu setiap tahun. Pertambahan itu terhitung sejak tahun 2010 melalui sensus penduduk.
Kepala Dinas Kependudikan dan Catatan Sipil Sulsel Sukarniaty Kondolele mengatakan dari hasil sensus penduduk tahun 2020, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan hingga bulan September sebanyak 9,07 juta jiwa.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir itu, laju pertumbuhan penduduk di daerah ini sebesar 1,18 persen per tahun.
"Tetapi terdapat perlambatan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,31 persen poin jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode 2000-2010 yang sebesar 1,49 persen," kata Sukarniaty, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga: Disebut Terlibat Kasus Bansos Covid-19, Sekprov Sulsel Tebar Ancaman
Hasil sensus 2020 mencatat mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan generasi milenial. Proporsi generasi Z sebanyak 30,84 persen dari total populasi dan generasi milenial sebanyak 24,31 persen dari total populasi Sulawesi Selatan.
Struktur penduduk dapat menjadi salah satu modal pembangunan ketika jumlah penduduk usia produktif sangat besar.
Generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Dari sisi demografi, seluruh generasi X dan generasi milenial merupakan penduduk yang berada pada kelompok usia produktif pada tahun 2020. Sedangkan generasi Z terdiri
dari penduduk usia belum produktif dan produktif. Sekitar 7 tahun lagi, seluruh generasi Z akan berada pada kelompok penduduk usia produktif.
Ini merupakan peluang dan tantangan bagi pemerintah dan masyarakat Sulawesi Selatan, baik di masa sekarang maupun masa depan. Karena generasi inilah yang berpotensi menjadi aktor dalam pembangunan.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Jalani Suntik Vaksin Covid-19; Rasanya Kayak Digigit Semut
Dari 9,07 juta penduduk Sulawesi Selatan, sebesar 82,24 persen atau sekitar 7,46 juta penduduk berdomisili sesuai KK. Sementara sebesar 17,76 persen atau sekitar 1,61 juta penduduk lainnya berdomisili tidak sesuai KK.
"Jumlah ini mengindikasikan banyaknya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya karena sekarang sudah tidak tinggal pada alamat yang tercatat pada KK," bebernya.
Perempuan Lebih Banyak dari Laki-laki
Sementara, untuk rasio jenis kelamin, BPS mencatat jumlah penduduk laki-laki di Sulawesi Selatan sebanyak 4,50 juta orang atau 49,65 persen. Sementara, jumlah penduduk perempuan sebanyak 4,57 juta orang atau 50,35 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menambahkan jumlah penduduk di Sulsel menguasai 47 persen dari total penduduk yang ada di Pulau Sulawesi mencapai 19,9 juta jiwa. Sulawesi menjadi pulau dengan jumlah penduduk terbanyak urutan ketiga setelah Jawa dan Sumatra.
Perpindahan penduduk yang tak sesuai KK, kata Suhariyanto banyak di Sulsel karena salah satunya alasan pekerjaan. Makassar menjadi daerah dengan jumlah penduduk terbanyak.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
Terkini
-
'Tukang Bubur Naik Haji' Berat Tinggalkan Tanah Suci
-
Dari Bogor ke Pasar Global, Begini Perjalanan Sila Artisan Tea Angkat Citra Teh Indonesia
-
Mesin ATM Dibobol Satpam, Ini Penjelasan Bank Sulselbar
-
Gaya Hidup Istri Bupati Enrekang di Spanyol: Antara Hak Pribadi dan Empati Publik, Netizen Terbelah
-
Dari Desa untuk Desa, AgenBRILink Ini Bantu Petani Lewat 3 Cabang