Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 21 Januari 2021 | 14:26 WIB
Relawan PMI sedang mendirikan tenda darurat di wilayah Desa/Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat untuk para pengungsi korban gempa bumi. (Antara/HO/Humas PMI Pusat)

SuaraSulsel.id - Konflik dan emosi pengungsi korban gempa pecah sebelum dan setelah kunjungan Presiden Jokowi ke Mamuju, Sulawesi Barat.

Sejumlah pengungsi yang membangun tenda di luar Stadion Manakarra ribut dengan oknum Anggota TNI yang meminta mereka pindah ke dalam stadion.

Emosi warga pun direkam dan viral di media sosial. Sampai istana pun harus melakukan klarifikasi.

Presiden Jokowi berkunjung di lokasi pengungsian di Stadion Manakarra Mamuju, Selasa kemarin (19/1).

Baca Juga: Diangkut Hercules, 102 Pengungsi Majene Tiba di Solo

Mengutip dari pojokcelebes.com -- jaringan suara.com, sebelum Presiden Jokowi dan rombongan datang, warga yang memasang tenda di luar stadion mengaku dipaksa masuk ke dalam tenda yang telah disiapkan Kementerian Sosial RI.

Warga mengaku harus masuk menempati tenda yang telah disiapkan Kementerian dan TNI di dalam area lapangan stadion.

Idris pengungsi korban gempa mengaku, sebelum Presiden Jokowi hadir, semua pengungsi harus masuk di area lapangan karena Presiden Jokowi.

Kata dia, pengungsi sempat bersitegang dengan petugas TNI karena diminta membongkar tenda pengungsi. Namun dia bersama sejumlah pengungsi memilih bertahan. Namun akhirnya, tenda mereka terbongkar. Barang – barang pun dipindahkan ke dalam stadion.

”Saya bingung pak, kenapa mesti tenda kami harus dibongkar dan harus pindah ke dalam. Ini bikin capek saja, tapi karena kita ini orang kecil terpaksa saya bongkar pak. Masuk ke tenda baru yang disiapkan. Setelah pak Presiden Jokowi meninggalkan stadion, saya paksa keluar kembali pak dan bangun tenda kembali ditempat semula,” katanya kepada pojokcelebes.com, Rabu 20 Januari 2021.

Baca Juga: Ini yang Bikin Jokowi Yakin Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Bisa Dipercepat

Presiden Jokowi berbincang dengan warga korban gempa bumi di Mamuju, Selasa 19 Januari 2021 / [Foto Sekretariat Presiden]

Kisah berbeda disampaikan ibu rumah tangga atas nama Ani. Dia mengaku sangat kesal dengan oknum TNI yang memaksa pengungsi masuk ke dalam tenda baru dalam stadion. Dengan alasan Presiden Jokowi mau hadir di lokasi pengungsian dalam Stadion Manakarra Mamuju.

”Saya juga heran kenapa mesti diatur – atur begini, mau masuk lah karena mau datang Presiden Jokowi. Dan arahannya nanti pulang Pak Jokowi, baru bisa kembali bangun tenda di luar,” ujar ibu tiga anak ini.

Senada dengan Idris, seorang nelayan yang mengungsi bersama 7 anggota keluarganya. Mengaku, tendanya harus dirobohkan. Karena mengikuti perintah TNI.

Salah Satu alasan dirobohkan karena Presiden Jokowi mau datang melihat situasi dan kondisi pengungsi.

Dirinya pun juga ikut kelelahan. Karena dua kali memasang tenda. Tenda ukuran kecil yang mereka gunakan harus dibongkar sebelum Presiden Jokowi masuk di area pengungsian.

”Saya tidak tahu, kenapa mesti begitu. Kita korban gempa, semestinya tidak dikasi capek. Bayangkan tenda saya harus bongkar pasang pak, datang Pak Jokowi tenda saya dibongkar dan pulangnya Pak Jokowi harus saya pasang kembali,” keluhnya.

Salah satu alasan pengungsi tidak ingin masuk dalam tenda baru stadion, karena dirasakan tidak nyaman. Karena panas.

”Panas di tenda itu pak, kalau siang panas. Makanya saya tidak mau bertahan di sana. Saya juga takut tower lampu stadion roboh,” ujar Idris.

Mayor inf Jalaluddin Komandan Kompleks (Damplek) mengaku sebelum kedatangan Presiden Jokowi, semua pengungsi dari luar stadion diarahkan masuk ke dalam tenda. Untuk memberikan kenyamanan bagi setiap pengungsi.

:Karena tenda baru ini lebih besar dan bisa menampung pengungsi lebih banyak," kata Jalaluddin.

Di dalam stadion juga diklaim aman. Tersedia dapur umum dan banyak bantuan masuk di stadion.

"Tidak ada yang kurang pak,” kata Jalaluddin.

Load More