Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 19 Januari 2021 | 13:52 WIB
PDGI Sulselbar menyalurkan bantuan untuk korban gempa di Sulawesi Barat, Selasa 19 Januari 2021 / [Foto Istimewa]

SuaraSulsel.id - Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Sulselbar membuka donasi untuk membantu korban gempa bumi di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat .

"Selama 3 hari terkumpul sekitar Rp 100 juta uang dari sejumlah dokter gigi," kata drg Ardiansyah S Pawinru, Sekertaris PDGI Sulselbar, Selasa 19 Januari 2021.

Bantuan PDGI dikirimkan melalui TNI AL. Diserahkan langsung ke Kadiskes Lantamal Kolonel David, oleh Ketua PDGI Sulselbar drg Asdar Gani didampingi Ketua PDGI Cabang Makassar drg Eka Erwansyah, serta drg Ardiansyah S Pawinru sebagai Koordinator Penerimaan Bantuan PDGI dan sejumlah Anggota PDGI Wilayah Sulselbar.

Sejumlah barang yang dikirim ke Mamuju yakni susu bayi dan balita, popok bayi dan balita, pembalut, botol susu, mie instan, air mineral, aneka biskuit, sarung, selimut, mukenah, tenda, multivitamin anak dan dewasa, pasta gigi, sikat gigi dan sabun serta shampo.

Baca Juga: Rawat Pasien Korban Gempa, TNI AL Boyong RS Terapung ke Sulbar

"Sebagian diserahkan melalui PDGI Mamuju dan Majene untuk mempersipakan barang yang dibutuhkan di pengungsian," kata Ketua PDGI Sulselbar drg Asdar Gani.

Kadiskes Lantamal kolonel David Menyambut baik pengiriman melalu Lantamal dan tetap membuka pelayana pengiriman ke Mamuju jika ada yang butuh pengiriman via laut.

"Bantuan ini adalah wujud kepedulian dokter gigi terhadap korban bencana gempa bumi. Semoga berkah dan diterima di sisi Allah SWT," kata Ardiansyah S Pawinru.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi susulan masih terus terjadi di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Sejak Kamis 14 Januari 2021 merupakan jenis gempa dengan tipe gempa pembuka (foreshocks) - gempa utama (mainshock) - gempa susulan (aftershocks).

Baca Juga: 3 Orang Tertimbun Longsor di Lokasi yang Akan Dikunjungi Jokowi

Gempa pembuka terjadi pada 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB dengan magnitudo 5,9 menimbulkan kerusakan.

Setelah terjadi rentetan gempa pembuka 8 kali, pada 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB terjadi gempa utama dengan magnitudo 6,2.

"Gempa ini berdampak guncangan lebih kuat dan lebih merusak," kata Dwikorita Karnawati Kepala BMKG, Selasa 19 Januari 2021.

Hasil monitoring BMKG hingga Selasa 19 Januari 2021 pukul 08.00 WITA telah terjadi sebanyak 32 kali gempa susulan.

Total gempa sejak gempa pembuka sebanyak 41 kali dengan gempa dirasakan sebanyak 5 kali.  Untuk sementara ini, diperkirakan gempa-gempa susulan ini akan makin berkurang dan stabil kembali dalam waktu 3 sampai 4 minggu.

Load More