Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 19 Januari 2021 | 12:10 WIB
TNI AL bersama warga melakukan proses evakuasi korban gempa di Kantor Gubernur Sulbar / [Foto Istimewa]

SuaraSulsel.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi susulan masih terus terjadi di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Sejak Kamis 14 Januari 2021 merupakan jenis gempa dengan tipe gempa pembuka (foreshocks) - gempa utama (mainshock) - gempa susulan (aftershocks).

Gempa pembuka terjadi pada 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB dengan magnitudo 5,9 menimbulkan kerusakan.

Setelah terjadi rentetan gempa pembuka 8 kali, pada 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB terjadi gempa utama dengan magnitudo 6,2.

Baca Juga: Awas Cuaca Ekstrem, Jawa Tengah Termasuk Daerah Berpotensi Terjadi Banjir

"Gempa ini berdampak guncangan lebih kuat dan lebih merusak," kata Dwikorita Karnawati Kepala BMKG, Selasa 19 Januari 2021.

Hasil monitoring BMKG hingga Selasa 19 Januari 2021 pukul 08.00 WITA telah terjadi sebanyak 32 kali gempa susulan.

Total gempa sejak gempa pembuka sebanyak 41 kali dengan gempa dirasakan sebanyak 5 kali.
Untuk sementara ini, diperkirakan gempa-gempa susulan ini akan makin berkurang dan stabil kembali dalam waktu 3 sampai 4 minggu.

Meski pun gempa susulan jumlahnya relatif sedikit, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada. Karena gempa susulan masih terjadi.

Terkait masih adanya potensi gempa susulan, BMKG menegaskan tidak pernah menginstruksikan warga untuk meninggalkan Mamuju. Pasca gempa magnitudo 6,2.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terbang ke Mamuju Sulawesi Barat, Tinjau Pusat Gempa

BMKG mengeluarkan himbauan terkait arahan evakuasi untuk menyelamatkan diri dengan cara menempati tempat yang aman.

Warga dihimbau menjauh dari tiga daerah berbahaya. Antara lain bangunan yang mudah roboh, jauh dari lereng yang mudah longsor, dan cukup jauh dari pantai.

"Bukan eksodus meninggalkan Mamuju," kata Dwikorita.

Dengan memperhatikan data minimnya aktivitas gempa susulan, BMKG berharap hal ini sebagai pertanda baik. Meskipun harus tetap waspada.

"Semoga kondisi minim gempa susulan ini terus berlangsung dan tidak terjadi gempa kuat lagi, selanjutnya kondisi tektonik kembali stabil dan normal kembali," katanya.

Longsor di Dusun Aholeang, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Selasa 19 Januari 2021 / [Foto Basarnas]

Sejumlah Daerah Rawan Longsor

Anggota Basarnas melaporkan perkembangan pasca gempa bumi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Selasa 19 Januari 2021.

Telah terjadi longsor di Dusun Aholeang, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.

Tiga korban yang diduga tertimbun longsor dan bangunan di Kecamatan Malunda adalah Ahmad, Nurlia, dan Nurfatma.

Presiden Jokowi diagendakan mengunjungi Kecamatan Malunda hari ini.

Selain korban longsor, Basarnas melaporkan sejumlah daerah di Kecamatan Malunda belum bisa diakses karena jalurnya tertutup longsor.

Daerah tersebut adalah Dusun Aholeang, Desa Mekatta. Dusun Salubiru, Desa Salutahongan. Dusun Salurindu, Desa Salutahongan.

Load More