Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 17 Januari 2021 | 18:05 WIB
Rumah Sakit Manakarra Mamuju alami rusak berat akibat gempa. [dok istimewa] BNPB mengingatkan masyarakat agar menerima infomasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

SuaraSulsel.id - Pesan berantai yang beredar di masyarakat Sulawesi menyatakan Pemerintah menghimbau agar warga mengosongkan wilayah Mamuju.

Hal itu ditegaskan Kepala BNPB Doni Monardo tidak seperti himbauan sebenarnya.

Ditegaskan ia, informasi tersebut tidak benar alias hoak.

Doni pun berharap masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, khususnya warga Mamuju yang menjadi korban gempa bumi magnitudo 6,2 pada, Jumat (15/1/2021) lalu.

Baca Juga: Takut Gempa Susulan, Ribuan Warga Majene Mengungsi ke Gunung

"Pemerintah meminta masyarakat menyikapi kabar itu dengan baik dan tetap tenang, bukan seperti itu himbauannya," katanya.

Hal yang sama diungkap Kepala BMKG Dwikorita, ia mengatakan pihaknya menghimbau agar menjauhi bangunan-bangunan yang sudah roboh.

"Jauhilah lereng yang rawan longsor dan cukup jauh dari pantai,” katanya, menambahkan.

BMKG merilis informasi mengenai potensi gempa susulan, yang dipastikan kekuatannya tidak akan sebesar gempar kedua atau mainshock yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari.

Karena itu Dwikorita meminta agar masyarakat tetap tenang, tapi waspada untuk mengantisipasi potensi gempa susulan itu.

Baca Juga: Pasca gempa, Aliran Listrik di RSUD Mamuju Kembali Nyala

"Perlu mewaspadai adanya gempa susulan, tetapi tidak akan sampai sebesar 8,2 magnitudo. Kurang lebih sebesar kemarin (Magnitudo 6,2), itu yang paling besar. Tetapi akan lebih banyak yang lebih rendah dari kemarin,” kata Dwikorita.

Sumber: Suara.com

Load More