SuaraSulsel.id - Sebanyak 14 orang di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menjadi orang pertama disuntik vaksin Sinovac. Mulai dari Gubernur Sulawesi Selatan, Ketua DPRD, Forkopimda, tokoh agama, hingga tokoh pemuda.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel Nurul AR mengatakan, 15 nama tersebut telah diajukan ke Kementerian Dalam Negeri untuk divaksinasi pertama kali.
Berikut daftar orang di Sulsel yang beruntung akan divaksinasi :
1.Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
2.Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman
3.Pangdam VII Hasanuddin Mayjen Andi Sumangerukka
4.Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam
5.Kepala Dinkes Sulsel Ichsan Mustari
6.Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari
7.Pengurus MUI Sulsel Andi Wahid Haddade
8.Ketua PPNI Sulsel Abdul Rakhmat
9.Wakil Sekretaris PKK Sulsel Aisyah Ahmad
10.Bendahara Persakmi Eha Sumatri
11.Ketua Persatuan Apoteker Indonesia Sulsel Prof Gemini Alam
12.Ketua KNPI Sulsel Nur Qanitha
13.MPI KNPI Sulsel Imran Eka
14.Wakil Sekretaris Persatuan Dokter Gigi Indonesia Ardiansyah Pawinru
Baca Juga: Vaksin Sinovac Manjur 65,3 Persen, BPOM: Semoga Bisa Turunkan Kasus Corona
Nama-nama tersebut, kata Nurul sudah menyatakan kesediaannya. Mereka akan diimunisasi sehari setelah Presiden RI, Jokowi beserta menteri divaksinasi.
"Untuk sementara kita rencananya vaksinasi di Rumah Sakit Dadi," ujar Nurul, Senin (11/1/2021).
15 nama tersebut, kata Nurul masih akan diperiksa terlebih dahulu. Jika tidak memenuhi syarat, tentu tidak divaksinasi.
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengaku sangat siap untuk divaksin.
Vaksin itu biasa saja. Kalau Pak Presiden bilang aman, berarti sudah melewati tahapan uji. Menurut Sudirman, ini bisa meyakinkan masyarakat bahwa vaksin ini dijamin keamanannya.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Masyarakat Mulai Abai dengan 3M, Ini Sebabnya!
"Sangat siap. Vaksin itu biasa saja. Kalau Presiden sudah bilang aman, tentu tidak ada masalah. Kan juga tidak sembarang orang divaksin, ada kriterianya," ujar Sudirman.
Puskesmas Simulasi Vaksinasi Covid-19
Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa telah melakukan simulasi pelaksanaan vaksinasi Jumat (8/1/2021).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, dr Gaffar mengatakan, pemberian vaksin akan dilakukan secara bertahap. Khusus tahap pertama diperuntukkan bagi 2.155 tenaga kesehatan (nakes) di seluruh Kabupaten Gowa.
"Sesuai arahan pusat untuk tahap ini diprioritaskan bagi tenaga kesehatan kita dan jatah Gowa 2.155 dosis vaksin setelah semua itu terpenuhi baru kepada masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan pelaksanaan vaksin akan serentak dilaksanakan pada 15 Januari 2020 mendatang di seluruh kabupaten/kota hingga Februari 2021.
"Semua akan serentak pada 15 Januari, tetapi pelaksanaan setiap harinya akan dibatasi. Misalnya hari ini dilakukan vaksin kepada sepertiga dari lokasi tersebut nanti dua hari kemudian baru dilakukan kembali bagi yang belum itu," jelasnya.
Prosedur Vaksinasi
Adapun prosedur pelaksanaan vaksin, kata Gaffar, yakni pendaftaran atau pencocokan data yang sudah terdaftar sekaligus pengukuran suhu tubuh.
Kemudian screening untuk mengetahui adakah kontradiksi yang dimiliki atau gejala-gejala lain seperti riwayat penyakit, selanjutnya tindakan vaksin di lengan kiri peserta dan observasi atau keluhan yang dirasakan setelah tindakan tadi.
"Prosedur ini sesuai modul dari kementerian nantinya setelah selesai akan ada kartu penanda bahwa peserta ini telah melakukan vaksin," tambah dr Gaffar.
Selain itu Gaffar mengaku simulasi ini dilakukan agar ketika pelaksanaan nanti tidak ada kebingungan bagi peserta maupun petugas.
Bahkan pihaknya membeberkan akan ada pelatihan bagi vaksinator di seluruh wilayah Kabupaten Gowa.
"Tenaga kesehatan yang akan melakukan vaksinasi (vaksinator) juga sudah siap di 26 puskesmas. Pelatihan vaksinator juga dilakukan sekitar 5-10 orang per puskesmas yang disediakan," lanjut Gaffar.
Vaksin Sinovac merupakan vaksin buatan China yang telah diuji klinis oleh PT Bio Farma. Vaksin dari China ini dinyatakan sebagai salah satu vaksin yang dari sisi mutu sudah diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
PT. Bio Farma menerangkan vaksin tersebut mengandung sejumlah elemen untuk menangkal masuknya virus Corona di dalam tubuh.
Seperti kandungan yang ada di dalam vaksin tersebut berupa virus yang sudah dimatikan, aluminium hidroksida, larutan fosfat hingga larutan garam atau natrium klorida.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Bayar Rp25 Juta untuk Surat Sakit? Drama Tersangka Skincare Merkuri Mira Hayati di Makassar
-
Mira Hayati dan Dua Pengusaha Skincare di Makassar Ditetapkan Tersangka
-
Tiga Pengusaha Skincare di Makassar Jadi Tersangka, Tapi Identitas Dirahasiakan Polisi
-
Apakah Maxie Skincare Mengandung Merkuri, Kuasa Hukum Bantah Polda Sulsel
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI