SuaraSulsel.id - Selama dua pekan belakangan, kasus Covid-19 di Kota Makassar meningkat tajam. Jumlahnya dua kali lipat dari kondisi sebelumnya.
Tim Epidemiologi Penanggulangan Covid-19 Kota Makassar menyatakan penyebab meningkatnya angka kasus positif Covid-19 di Makassar, karena Pilkada Makassar pada 9 Desember 2020.
"Efek dari seluruh kegiatan. Mulai dari Pilkada. Pilkada ini yang memfasilitasi terjadinya penularan Covid-19 dan beberapa kegiatan lainnya," kata Ketua Tim Epidemiologi Penanggulangan Covid-19 Makassar Ansariadi di Rujab Wali Kota Makassar, Senin (21/12/2020).
Dengan meningkatnya kasus tersebut, kini diketahui tercatat ada 1.273 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Dalam dua pekan terakhir ini.
Baca Juga: Makanan Untuk Hindari Penyakit Ginjal dan Berita Terpopuler Lainnya
Menurut Ansariadi, angka kasus 1.273 positif Covid-19 itu merupakan angka yang paling tertinggi. Selama kasus Covid-19 mewabah di Kota Makassar.
"Data ini 1200 lebih ini adalah data jumlah kasus yang tertinggi sejak awal sampai sekarang," kata dia.
"Pada bulan Juni dan Juli 2020. Kita mendapatkan kasus setelah PSBB itu adalah 600 sampai 700 kasus. Dan pada minggu ini, jumlahnya itu hampir dua kali lipat. Ini artinya kerumunan cukup masif sekali di masyarakat," tambah Ansariadi.
Ansariadi menjelaskan bahwa kasus 1.273 positif Covid-19 tersebut didominasi terjadi di enam Kecamatan Makassar. Antara lain adalah Rappocini, Biringkanaya, Tamalate, Panakkukang, Manggala, dan Tamalanrea.
"100 kasus satu minggu di satu Kecamatan. Jadi 50 persen kasus yang ada di Sulsel itu berada di Makassar," jelas Ansariadi.
Baca Juga: Masuk Jakarta Wajib Bawa Rapid Antigen, Wagub DKI: Tak Diperiksa di Jalan
Ansariadi memperkirakan bahwa angka kasus Covid-19 di Makassar akan terus meningkat dalam dua pekan mendatang. Sebab itu, ia meminta agar masyarakat Makassar dapat lebih berhati-hati saat beraktivitas.
Utamanya, saat melakukan kegiatan di luar rumah. Dan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker hingga mencuci tangan.
"Ini menjadi warning kepada kita semua. Kepada pemerintah dan masyarakat. Agar lebih hati-hati saat beraktivitas di luar rumah," terang Ansariadi.
Satuan Gugus Tugas, kata dia, telah berupaya secara aktif untuk mencari orang-orang yang tertular Covid-19. Dengan cara melakukan swab gratis di 47 Puskesmas Makassar.
"Di Puskesmas dalam satu minggu. Itu rata-rata ada 5.000 kasus yang diswab. Dan kita dapatkan ada 1.200 lebih kasus yang positif," ungkapnya.
Sedangkan, upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 adalah dengan membatasi seluruh kegiatan pada tempat-tempat tertentu. Yang dapat menimbulkan kerumunan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
BRI Terus Kawal Mimpi Anak Muda di Pentas Sepak Bola Lewat Sponsorship GFL Series 3
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan