SuaraSulsel.id - Warga bersama pemerintah setempat bergotong royong membersihkan material longsor yang menutupi badan jalan di Kelurahan Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa, Minggu (20/12/2020).
Camat Tinggimoncong Iis Nurismi mengatakan, dua titik di Kelurahan Gantarang yang mengalami longsor menutupi badan jalan. Longsor terjadi sekitar pukul 18.00 Wita Sabtu (19/12/2020).
"Ada dua titik longsor dan jalan retak di Kelurahan Gantarang. 1 titik sudah terbuka berkat gotong royong oleh warga. 1 titik lagi akan gotong royong setelah hujan reda," ujarnya.
Lanjutnya, longsor ini terjadi akibat curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah Kecamatan Tinggimoncong. Bahkan, kata Iis Nurismi, saat ini hujan masih turun di wilayah Kecamatan Tinggimoncong.
Baca Juga: Pohon Tumbang Rusak Satu Rumah Warga di Gowa
Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa dan titik longsor jauh dari pemukiman penduduk. Namun dirinya tetap meminta masyarakat tetap waspada terhadap petensi bencana alam.
"Kami terus melakukan patroli dan mengimbau warga agar lebih berhati-hati dan tetap waspada, banyak berdoa dan berdzikir masing-masing di rumah," ujarnya.
Titik longsor Lembang Panai sudah bisa diakses sementara titik longsor di Lingkungan Gantarang belum bisa diakses. Namun warga dapat tetap mengakses jalan melalui jalur lain.
Warga Dilarang Beraktivitas di Sekitar DAS Jeneberang
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan meminta seluruh masyarakat Kabupaten Gowa untuk tidak beraktivitas di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Jeneberang.
Baca Juga: ASN Gowa Dihukum 1 Bulan Penjara, Terbukti Melanggar Netralitas di Pilkada
Hal ini karena tinggi muka air (TMA) Sungai Jeneberang dan Sungai Jenelata mengalami peningkatan. Akibat curah hujan yang tinggi dibagian hulu sungai. Sehingga sangat berbahaya jika beraktivitas di sekitar DAS.
"Disampaikan agar tidak ada masyarakat yang melakukan aktifitas memancing atau menyebrang di hilir sungai Jeneberang, mohon kerjasamanya untuk keselamatan kita bersama" ujar Adnan.
Bupati Adnan menyebutkan bahwa curah hujan di hulu sungai Jeneberang 117 mm. Sehingga kata dia Kondisi ini masuk klasifikasi sangat lebat.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Adenan Rasyid. Dirinya juga berharap masyarakat tidak melakukan aktivitas memancing ataupun penyebrangan di hilir sungai Jeneberang.
Adenan Rasyid menambah walaupun curah hujan di hulu sungai Jeneberang cukup tinggi, namun saat ini masih bisa ditampung oleh bendungan Bili-bili.
"Karena jauh-jauh hari sejak peringatan dari BMKG kami dari BBWSPJ sudah mengurangi volume air di waduk. Untuk saat ini (pukul 14.00 wita) elevasi waduk Bili-bili 89,19 mdpl, masih dibawah elevasi normal 99,5 mdpl," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
3 Mantan Stafsus Nadiem Makarim yang Akan Diperiksa Kejagung Besok
-
9 Rumah di Karuwisi Kota Makassar Ludes Terbakar
-
Gorontalo Darurat Sampah! Apa Tindakan Gubernur?
-
Daftar 5 Perusahaan yang Dapat Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
-
Air Mata dan Keberanian: Perjuangan Andi Ninnong, Perempuan Bugis Mengubah Wajo Jadi Bagian NKRI