Di tempat tersebut korban dikenalkan dengan wanita lain, yaitu L.
L ini juga memfasilitasi korban selama tinggal di wisma. Bahkan, L pun telah membuatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) baru untuk IN. Tanpa sepengetahuan keluarga korban.
Tujuan pembuatan KTP atau identitas baru tersebut tidak lain adalah untuk mempermudah segala urusan administrasi IN. Seperti mengurus paspor, hingga tiket pesawat ke Dobo, Maluku nantinya.
Ditampung di Wisma Dekat Bandara
Baca Juga: Siapakah Malala Maiwand, Jurnalis Perempuan Afghanistan yang Ditembak Mati?
Selama bersama dengan L, N dan FS, korban diperlakukan dengan baik. Makan, minum hingga uang saku diberikan kepada IN bersama dengan perempuan lain yang tinggal di wisma. Dekat Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
"Di wisma itu ada beberapa perempuan lain yang diduga korban yang sama seperti IN," beber Lukman.
Dari cerita IN, kata Lukman, ada empat orang perempuan sebayanya saat berada di wisma. Dengan asal daerah yang berbeda, salah satunya berasal dari Parepare. Satu orang perempuan lainnya lagi, juga sama seperti IN. Berasal dari Makassar.
"Sampai ada didengar ini anak (IN) ada lagi dua orang yang mau diambil dari Manado sama Bantaeng," terang Lukman.
Hingga suatu hari, L kemudian memperbolehkan korban untuk memberitahukan keluarganya bahwa mereka akan bekerja sebagai karyawan swalayan di Dobo. Mendengar kabar tersebut, orang tua korban meminta untuk bertemu dengan anaknya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi LSKP untuk KPU Makassar, Tidak Ada Pemilihan Suara Ulang
"Karena sudah dapat kabar begitu orang tua sama kakaknya ini anak (IN) senang. Kan lama menghilang," kata dia.
"Tapi tidak dibolehkan sama L, kan dia yang komunikasi sama orang tuanya ini korban. Mulai dari situ ini anak curiga. Kenapa mau diberangkatkan tapi tidak dapat izin (ketemu sama keluarga)," tambah Lukman.
Kecurigaan IN semakin menjadi-jadi saat L yang mengaku sebagai pemilik tempat hiburan malam di Dobo meminta korban mengenakan pakaian minim pada Senin (7/12/2020).
"Disuruh pakai. Tapi karena pakaian seksi-seksi makin curiga. Makanya dia (IN) bertanya kenapa saya mau kerja di swalayan tapi pakaian seksi begini," tutur Lukman.
Korban Ditawari Rp 15 Juta
Waktu itu korban mendengar pembicaraan L bersama dengan seorang pria melalui sambungan telepon. Yang menyanggupi akan membayar sebesar Rp 15 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
Terkini
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat