Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 07 Desember 2020 | 07:15 WIB
Warga berdiri di pinggiran pantai Ampenan saat terjadi gelombang tinggi di sepanjang pesisir pantai Ampenan, Mataram, NTB, Rabu (27/5). [ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi]

SuaraSulsel.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar mengingatkan masyarakat selalu waspada terhadap peralihan musim. Termasuk untuk para nelayan yang masih melaut.

Kepala Sub Bidang Pelayanan BMKG Wilayah IV Makassar Siswanto mengatakan, kondisi gelombang di perairan Makassar dan sekitarnya sangat tinggi.

Berkisar antara 1,25 hingga 2,5 meter. BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini.

"Gelombang setinggi ini perlu diwaspadai untuk kapal kecil seperti kapal nelayan. Gelombang signifikan 2,5 meter itu sudah sangat berbahaya," kata Siswanto, Minggu (6/12/2020).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini: Pagi Hujan, Malam Berawan

Ia menjelaskan gelombang tinggi terjadi di selat Makassar bagian selatan, perairan barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, dan laut flores bagian barat.

Daerah ini cukup berbahaya bagi nelayan, dan juga kapal penyebrangan.

"Kami imbau bagi kapal penyebrangan dan nelayan yang masih menggunakan sampan dan perahu untuk tetap waspada. Model ketinggian gelombang yang bervariasi ini tidak aman," tambahnya.

Apalagi, kata Siswanto kondisi cuaca tak menentu akhir-akhir ini. Terkadang terik, tiba-tiba hujan lebat.

BMKG juga mencatat hujan ringan akan terjadi di beberapa wilayah esok pagi, seperti Makassar, Maros, Pinrang, Bulukumba, Sinjai, dan Gowa.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali Hari Ini, Minggu 6 Desember 2020

Kepala Kesyahbandaran Utama Makassar Ahmad Wahid menambahkan pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG untuk info gelombang di musim penghujan. Pihaknya sudah mengeluarkan edaran agar nelayan tak melaut terlebih dahulu.

"Berdasarkan info dari BMKG, gelombang laut di atas 2,5 meter. Demi keselamatan, kita minta agar nelayan-nelayan tidak beraktivitas terlebih dahulu. Kami sudah keluarkan edaran untuk nelayan dan pengusaha kapal penyebrangan," tukasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More