SuaraSulsel.id - Pemprov Sulsel meluncurkan program tes swab massal untuk guru. Pemeriksaan ini diklaim pertama di Indonesia. Sebelum memasuki pembelajaran tatap muka awal tahun depan.
Bagaimana dengan siswa? Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Muhammad Djufri mengatakan, swab tes hanya diberlakukan untuk guru dan kepala sekolah.
Untuk siswa, cukup menerapkan protokol kesehatan.
"Pakai masker, dan cuci tangan di gerbang sekolah. Nanti juga suhu tubuh akan dicek sebelum masuk kelas," kata Djufri, Senin (30/11/2020).
Untuk masuk kelas pun harus diatur. Para siswa diminta untuk berbaris dengan jarak satu meter. Posisi bangku dalam kelas juga diatur jaraknya. Beberapa sekolah sudah mulai melakukan uji coba seperti ini.
"Jadi jika selama ini ada dalam satu kelas ada 32-36 siswa, maka itu dibagi dua. Jam belajar mereka juga dibagi," jelasnya.
Namun, kata Djufri, tes swab untuk para siswa diserahkan ke pemerintah daerah masing-masing. Sebab, mereka yang lebih tahu kondisi daerahnya. Tetapi rata-rata kondisi di kabupaten/kota di Sulsel sudah zona hijau.
"Kami serahkan ke pihak sekolah dan pemda. Apalagi jika orang tua siswa tidak yakin, maka bisa ajukan swab atau rapid," bebernya.
Diketahui, ratusan Kepala Sekolah tingkat SMA/SMK di Sulawesi Selatan mulai dites usap, Senin (30/11/2020). Tes dilakukan bertepatan dengan perayaan Hari Guru Nasional 2020.
Baca Juga: Bawaslu Stop Dugaan Pelanggaran Netralitas Gubernur Sulsel dan Pj Wali Kota
Tes swab diuji coba pertama ke Gubernur Sulawesi selatan, Nurdin Abdullah dan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Muhammad Djufri. Setelahnya diikuti oleh Kepala Sekolah wilayah Gowa dan Makassar.
Nurdin Abdullah mengatakan semua guru dan kepala sekolah harus dinyatakan sehat sebelum sekolah dibuka. Rencananya, tes swab akan dilakukan setiap pekan nantinya.
"Kami serta seluruh Forkopimda mempersiapkan tes PCR untuk memastikan bahwa guru-guru kita sehat. Karena ini untuk menghadapi anak-anak nantinya," ujar Nurdin di Hotel Gammara Makassar.
Nantinya, kata Nurdin Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan akan turun langsung ke sekolah melakukan swab ke guru-guru. Kemudian, mereka akan memverifikasi, apakah sekolah siap atau tidak.
"Jadi kita ingin membuktikan bahwa kita betul-betul ingin meyakinkan orang tua dan siswa bahwa guru kamu itu sehat. Kekhawatiran mereka (orang tua) kan luar biasa," jelasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Parade IM3 SATSPAM di Makassar, Kenalkan Fitur untuk Lindungi Masyarakat dari Penipuan Digital
-
La Tamming Bos Tukang Tipu di Tiktok Ditangkap Polisi di Sidrap
-
Apa Itu Bintang Mahaputra Adipurna? Diberikan Prabowo ke Menteri Pertanian Amran Sulaiman
-
Detik-Detik Imam Salat Subuh Ditikam di Masjid Baiturrahman Morowali Terekam CCTV
-
Proyek Gedung Fakultas Hukum Unhas Makan Korban