SuaraSulsel.id - Jutaan warga Amerika telah memulai perjalanan akhir tahun. Untuk menghabiskan liburan Thanksgiving atau Hari Bersyukur bersama keluarga dan teman.
Meskipun ada peringatan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) agar warga tetap tinggal di rumah.
Hari Kamis ini adalah hari libur Thanksgiving (Hari Bersyukur) di Amerika. Jutaan orang Amerika berbondong-bondong ke bandara, stasiun kereta api, dan berkendara di jalan raya untuk pulang kampung.
Untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang dicintai, meskipun ada peringatan dari para dokter serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) agar warga tetap tinggal di rumah.
Banyak orang yang tidak mengindahkan nasihat tersebut, seperti seorang warga bernama Becca Yanez yang membeli tiket pesawat untuk mudik.
“Kami belum merayakan hari bersyukur bersama keluarga dalam 12 tahun. Jadi, dengan penerbangan yang murah, dan saya sudah terjangkit Covid, maka saya berpikir baik, saya bisa pergi ke suatu tempat,” katanya.
Para ahli mengatakan, sudah pernah terjangkit Covid-19 tidak menjamin kekebalan. Sebagian terjangkit lagi lebih dari sekali.
Para mahasiswa juga pulang dari kampus untuk liburan atau tinggal lebih lama di kampung halaman. Karena kuliah tatap muka dibatalkan, seperti di Will Mason College.
Seorang mahasiswa di Will Mason College mengatakan, “Saya rasa saya benar-benar tidak ada pilihan untuk tetap tinggal di sana.”
Baca Juga: Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakit UMMI Bogor
Para pakar penyakit menular bersimpati dengan keadaan demikian. Dr. Catherine Le bekerja di rumah sakit Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, California.
“Saya memahami keinginan tersebut untuk masa liburan ini. Kita mengalami tahun yang sulit, dan inilah waktunya untuk liburan, dan kita ingin berada di sekitar teman dan keluarga, tetapi sangat penting untuk tetap tinggal di rumah,” ujarnya.
Para dokter seperti Dr Le memusatkan perhatian pada tingkat infeksi yang meningkat. “Setiap hari, ini adalah rekor baru. Ini sangat memprihatinkan.”
Dalam praktik, orang sulit untuk mengikuti pedoman CDC agar orang tetap menjaga jarak dan terpisah dengan orang lain setidaknya 6 kaki (atau 1,8 meter) di bandara, tempat peristirahatan jalan raya dan di stasiun kereta api.
Dr. Le merekomendasikan makan di luar ruangan, jika memungkinkan, menjaga jendela tetap terbuka di rumah, menghindari keramaian di restoran, dan tidak antri di mana pun.
“Cara penularan utama yang sekarang perlu kita perhatikan adalah cairan dari pernapasan (droplets). Oleh karena itu, perubahan rekomendasi yang sekarang adalah ‘Anda harus memakai masker, tolong pakai masker, semua orang memakai masker dan menjaga jarak fisik.’”
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Rahasia Peradaban 8.000 Tahun di Sulawesi Tengah, Fadli Zon Serukan Pelestarian
-
Anak Buah Tito Karnavian dan Lima Orang Ini Dicegah ke Luar Negeri
-
15 Jasad Korban Panti Werdha Hangus Tak Bisa Dikenali
-
Wali Kota Makassar Akan Bongkar Bangunan dan Parkir Liar
-
Gubernur Sulsel Resmikan Jalan Andalas, Jalan Bali dan Jalan Langsat Kabupaten Bone