SuaraSulsel.id - Ririn Indrianti Amran (10 tahun), siswi Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tiba-tiba tidak bisa melihat.
Kejadian ini terjadi pada Sabtu (14/11/2020) pukul 16.00 Wita. Saat itu, Ririn tengah bermain bersama dengan rekan-rekannya di sekitar pekarangan rumahnya di Desa Borimatangkasa, Kabupaten Gowa.
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja siswi yang masih duduk di bangku kelas VI SD Inpres Bontosunggu tersebut menjadi buta.
"Sampai sekarang belum melihat Ririn. Kejadinya Sabtu kemarin, sudah hampir satu minggu kejadiannya," kata Sataria Daeng Nganne (46 tahun), nenek Ririn kepada SuaraSulsel.id, Jumat (20/11/2020).
Baca Juga: Siswi di Tangerang Tewas Diduga Gegara Belajar Online, Ini Kata Disdik
Sataria menjelaskan sebelum kehilangan penglihatan, kondisi Ririn saat itu masih dalam keadaan sehat.
Tidak ada yang mengetahui penyebab pasti, Ririn tiba-tiba saja kehilangan penglihatannya.
"Ririn sebelumnya sehat, tidak pernah mengeluh. Cuma pas sebelum buta, pusing kepalanya sebentar. Sudah itu penglihatannya samar-samar sampai akhirnya tidak melihat," kata dia.
"Tiba-tiba sekali itu kejadian, matanya tidak luka. Bagus, normal kalau saya lihat matanya Ririn," tambah Sataria.
Sataria mengungkapkan, Ririn merupakan anak dari keluarga yang kurang mampu. Kesehariannya selama ini hanya bekerja untuk membantu keluarga.
Baca Juga: Siswi SMA di Tangerang Meninggal Diduga Depresi Akibat Belajar Online
Ririn baru mengenal smarphone saat aktivitas pembelajaran harus dilakukan secara daring.
"Bulan Agustus lalu baru dia (Ririn) dibelikan HP. Untuk belajar online," terang Sataria.
Saat memiliki handphone, kata Sataria, Ririn memang menggunakannya untuk mengikuti pembelajaran kelas secara online. Terkadang juga handphone tersebut digunakan Ririn untuk bermain Tiktok dan Game seperti anak-anak pada umumnya.
Khusus untuk pembelajaran daring, Ririn masuk kelas mulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita siang.
"Kalau belajarnya, kadang kalau ada pelajarannya yang terlambat dia (Ririn) kerja besok baru dia kerja. Kalau main HP seperti tiktok dan game, dia bilang main. Tapi tidak lama juga," ungkap Sataria.
Sebab itu, Sataria mengaku belum berani memberikan keterangan terkait penyebab cucunya tersebut mengalami kebutaan. Baik apakah itu dikarenakan radiasi cahaya handphone yang digunakan Ririn saat mengikuti kelas daring atau penyebab lain.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan
-
20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa