SuaraSulsel.id - Kapal nelayan KM Ayska dengan tujuh orang Anak Buah Kapal (ABK) hilang kontak di sekitar perairan Bulukumba dan Sinjai, Sulawesi Selatan.
Kapal dilaporkan hilang kontak sejak Minggu 15 November 2020.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulukumba Andi Akrim Amir membenarkan adanya laporan kapal nelayan yang hilang. Saat ini sedang dicari oleh tim gabungan dan masyarakat.
Menurut Amir, sampai sekarang belum ada titik koordinat pasti dimana posisi kapal tersebut. Petugas BPBD terus berkomunikasi dengan keluarga korban.
“Dari hasil komunikasi kami di perkirakan kapal berada di perairan Kendari. Olehnya itu informasi ini kami sebar ke SAR Kendari melalui Pos SAR Bantaeng dan juga informasi ini kami sebar ke potensi SAR di daerah-daerah sekitarnya sambil terus memantau perkembangan,” ujar Amir saat dihubungi terkini.id -- jaringan suara.com, Rabu 18 November 2020.
Amir menegaskan, BPBD terus memantau dan mengikuti perkembangan. Jika sudah ada informasi yang pasti tentu akan melakukan tindakan-tindakan sesuai SOP.
Dikabarkan kapal tersebut berasal dari Kabupaten Bau-bau berlayar ke Kecamatan Kajang Bulukumba untuk mengambil muatan.
Setelah itu kapal kembali ke Bau-bau. Tapi dalam perjalanan tiba-tiba hilang kontak.
Baca Juga: Tiga WNI ABK Ocean Star 86 Berhasil Dipulangkan dari RRT
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun