Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 18 November 2020 | 15:08 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah

SuaraSulsel.id - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengaku siap menjadi orang pertama di Sulawesi Selatan yang disuntik vaksin Covid-19.

Kebutuhan vaksin sudah diusulkan Pemprov Sulsel ke Kementerian Kesehatan. Rencananya, ada 5 juta jatah vaksin untuk Sulsel. Namun, masih menunggu pengumuman pemerintah pusat.

"Iya (siap) dong. kita harus beri contoh. Presiden saja memberikan contoh yang baik, bahwa vaksin ini sangat penting dilakukan," ujar Nurdin Abdullah di Hotel Four Points Makassar, Rabu (18/11/2020).

Pemprov Sulsel masih menunggu jatah vaksin dari Kementerian Kesehatan. Nurdin meminta masyarakat tidak khawatir dengan efek dari vaksinasi tersebut.

"Itu bukti bahwa pemerintah serius ingin menghadirkan vaksin. Jangan khawatir. Makanya kalau sudah ada instruksi untuk Sulsel, 5 juta (vaksin) misalnya, kita persiapkan untuk vaksin segera," sebutnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Ichsan Mustari mengaku, untuk jatah vaksin hingga kini belum ada kepastian secara nasional. Hanya saja, kuota awal yang mereka dapatkan dari Kemenkes ada 5 juta vaksin.

"Jumlah ini masih bisa berubah, karena awalnya kami kira Sulsel akan dapat 2,1 juta. Ternyata 5 juta vaksin. Tetapi ke depan jumlah ini juga masih bisa terus berubah," jelasnya.

Nantinya proses vaksinasi akan dilakukan berdasarkan peta risiko. Sasaran pertama, kata dia, adalah tenaga medis, relawan, serta mereka yang tergolong ke dalam kelompok rentan.

Tenaga Medis Mulai Latihan Suntik Vaksin

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Ichsan Mustari mengatakan, 1.099 tenaga medis di Sulawesi Selatan dilatih untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga.

Mereka dilatih oleh Balai Pelatihan Kesehatan yang difasilitasi oleh Pemprov Sulsel. Vaksinator ini berasal dari tenaga medis di 24 kabupaten atau kota di Sulsel.

"Kami terus mempersiapkan diri untuk program vaksinasi Covid-19 secara nasional. Ada 1.099 petugas vaksinasi dari tenaga medis yang telah dilatih," kata Mustari, Rabu (18/11/2020).

Prosedur vaksinasi, kata Mustari, tak boleh sembarangan. Petugas harus betul-betul terlatih untuk melakukan tahapan ini. Nantinya, 1.099 vaksinator yang dilatih ini akan mengajarkan ke tenaga medis lainnya.

"Jadi ini prosesnya berlanjut terus. Mereka yang dilatih saat ini nanti mampu melakukan pelatihan lagi ke tenaga medis lainnya," tambahnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More