SuaraSulsel.id - Pertunjukan happening art menandai acara pembukaan "Ini Bukan Festival 2020", di Etika Studio, Jalan Tamalate I Kota Makassar, Minggu malam, 15 November 2020.
Tema yang diusung pada acara pembukaan, yakni "Covid-19 dan Keprihatinan". Sejumlah seniman berkolaborasi merefleksikan keprihatinan akibat dampak virus corona, yang sudah berlangsung sekira 8 bulan. Ada seniman tari, musik, lukis, rupa, dan sastra.
Acara digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti jaga jarak dan memakai masker. Panitia juga menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
Maestro gendang, Daeng Serang, bersama 8 penabuh gendang dari Sanggar Alam Serang Dakko memainkan Tunrung Pabballe Sumanga.
Tetabuhan irama gendang yang rancak mengiringi pembacaan puisi oleh Rosita Desriani dari Komunitas Puisi (KoPi) Makassar.
Puisi berjudul "Mahkota Petaka" karya Rusdin Tompo itu diperkuat dengan pappasang atau pappaseng oleh Asis Nojeng (Asosiasi Pemuda Pelestari Sastra Daerah) dan Muliadi (#KakMulBercerita), dalam bahasa Makassar dan Bugis.
Sementara sejumlah perupa yang tergabung dalam Makassar Art Initiative Movement (MAIM) menggoreskan kuasnya di beberapa orang yang menggunakan alat pelindung diri (APD).
Tak berapa lama baju hazmat yang berwarna putih penuh dengan goresan warna-warni.
Di tengah aksi teatrikal itu, tetiba masuk Bahar Merdu (Kelompok Sandiwara Pettapuang), yang membawa lukisan kaligrafi bertuliskan "Iqra".
Baca Juga: Virus Corona Bermutasi, Benarkah Vaksin Covid-19 Jadi Tak Berguna?
Usai pembukaan, tampil Sanggar Bolong Ringgi dari Kabupaten Barru, yang membawakan tari Batu La Pidde.
Belasan penari dari Sanggar Bolong Ringgi ini dipimpin oleh Nasdir Rafli. Rangkaian acara pembukaan "Ini Bukan Festival" dipandu oleh A. Baetal Muqaddas.
Setelah pertunjukan di panggung utama, acara berlanjut di area pameran dengan menghadirkan two man play.
Tampil dua aktor teatar Goenawan Monoharto dan Suprapto Budisantoso yang membawakan karya Amal Hamzah, "Seniman Pengkhianat". Begitu selesai pertunjukan dilanjutkan diskusi yang dipandu Asis Nojeng.
Hadir sejumlah pelaku seni dan budayawan dalam pertunjukan dan diskusi ini, antara lain Halim HD (Networking Kebudayaan) yang datang khusus dari Solo untuk kegiatan ini, juga ada Hasymi Ibrahim, Ram Prapanca, Syahrir Patakaki dan Ahmadi Haruna. Para seniman mengapresiasi perhelatan "Ini Bukan Festival", yang diakui justru merupakan festival.
Gelaran "Ini Bukan Festival" mulai berlangsung Minggu, 15 November hingga Sabtu, 21 November 2020. Ada banyak suguhan kegiatan seni yang ditampilkan, disamping seni kriya, bursa buku dan pasar kuliner.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Anggota Geng Motor Pembusur Warga Ditembak
-
Modus Anggota DPRD Parepare Korupsi Sapi
-
Pencarian Kapal Ambulans Laut di Selat Makassar, Basarnas: Semoga Semua Selamat!
-
CEO Danantara: Makassar Siap Bangun Stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik
-
Koalisi LSM Buka Posko Pengaduan Kerusakan Lingkungan di Sulsel