Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 17 November 2020 | 04:56 WIB
Anggota DKPP RI Didik Supriyanto / [Foto Suarasulsel.id: Muhammad Aidil]

SuaraSulsel.id - Pandemi Covid-19 membuat kegiatan masyarakat terasa berbeda. Masyarakat harus beradaptasi dengan penerapan protokol kesehatan.

Begitu pula dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang akan digelar secara serentak 9 Desember 2020.

Pemilih yang biasanya berkumpul di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat hari pencoblosan kini juga harus menerapkan protokol kesehatan.

Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI Didik Supriyanto mengatakan, pelaksaan Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19, akan terasa berbeda dengan Pilkada sebelumnya.

Baca Juga: Rizieq Bikin Kerumunan, Jokowi Bilang Begini

Pasalnya, masyarakat yang datang untuk memilih sudah tidak dapat lagi berkerumun untuk berbagi cerita dan canda saat berada di TPS.

Para pemilih pun harus antri satu persatu memasuki TPS.

"Situasi pandemi nanti kan beda. Orang datang harus digilir, karena bergerombol nggak boleh," kata Didik di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Senin (16/11/2020).

Didik menjelaskan secara umum, satu TPS maksimal pemilihnya tercatat ada 500 orang. Pelaksanaan pencoblosan akan dimulai pada jam 7 pagi hingga jam 13.00 siang.

Dengan waktu tersebut petugas harus dapat mengatur para pemilih dengan sebaik mungkin.

Baca Juga: Satu Anggota Positif Covid-19, DPRD Kota Tasik Batalkan Tiga Agenda Rapat

"Karena jam 7 sampai jam 13.00, maka harus dibikinkan antrian yang benar," jelas Didik.

Selain itu, kata Didik, petugas yang berada di TPS juga harus menerapkan protokol kesehatan. Mulai dengan memakai masker, cuci tangan, jaga jarak hingga memakai sarung tangan.

"Kemudian apa yang akan kita bayangkan, kalau misalnya petugas TPS sendiri tidak pakai masker. Tidak taat pada protokol Covid-19. Itu kan bisa membuat pemilih takut," kata dia.

"Makanya kita ingin supaya petugas-petugas TPS menjadi pelopor, menegakkan protokol Covid-19," tambah Didik.

Didik menerangkan alat-alat protokol kesehatan juga akan difasilitasi. Karena itu, ia meminta agar masyarakat yang datang memilih dan petugas penyelenggara di TPS dapat mematuhi protokol kesehatan.

Semua itu ditempuh agar pelakasaan pilkada dapat berjalan dengan sukses tanpa harus menjadikan TPS sebagai wadah penularan Covid-19.

"Itu semua nanti akan difasilitasi. Semua itu harus diterapkan. Sebab, nggak gampang pakai masker itu. Mungkin sejam dua jam enak. Tapi kalau setengah hari pakai masker pusing juga itu kalau nggak biasa ya. Ini yang memang harus kita dorong dan ingatkan agar pilkada tetap jalan baik tapi tidak menjadi arena penularan virus corona," katanya.

Kontributor: Muhammad Aidil

Load More