Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 16 November 2020 | 07:40 WIB
Kampung Bunga di Dusun Teko, Desa Pallantikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa beberapa bulan terakhir ramai dikunjungi warga / [Foto Suarasulsel.id: Lorensia Clara Tambing]

Daeng Minne berharap kampung bunga di desa itu bisa menjadi ikon baru Kabupaten Gowa.

Tidak hanya sekadar menjual dan orang beli, tapi bisa menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Jadi tidak hanya sekadar dijual dan dibeli, tapi penduduk sekitar bisa diberdayakan. Kalau perlu bagaimana agar dusun bunga menghasilkan bunga yang bisa diekspor," harapnya.

Kementerian Pertanian sendiri meminta agar Pemda setempat bisa lebih aktif memanfaatkan agrowisata berbasis florikultura seperti usaha bunga hias ini. Kementan akan membantu.

Baca Juga: Pandemi Belum Reda, Mustasyar PBNU Minta Rencana Reuni 212 Ditunda

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Makassar, kemarin. Ia bilang tanaman hias punya potensi ekonomi yang besar.

Pemerintah daerah bersama Kementerian Pertanian akan mendorong pengembangan kawasan kampung bunga tersebut.

"Kita perlu dorong. Mereka bisa produktif di masa pandemi sekarang. Saat ini, kita memiliki berbagai varietas khas tanaman hias yang sangat dibutuhkan bahkan diminati hampir seluruh negara di dunia," ujar Syahrul.

Kampung Teko ini kata Syahrul bisa menjadi obyek wisata yang tentunya menambah kesejahteraan masyarakat.

Namun perlu adanya inovasi teknologi tanaman hias dari para pembudidaya untuk mendongkrak kualitas dan volume ekspor yang bisa menambah devisa negara.

Baca Juga: Doni Monardo: Jika Kembali Langgar Protokol, Rizieq Didenda Dua Kali Lipat

Berbagai varietas unggul tanaman hias yang dihasilkan melalui penelitian sekaligus akan memberi dampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.

Load More