"Bahkan kami cari bunga ke hutan, sampai ke kabupaten lain. Sekarang beberapa jenis bunga kami beli dari Jawa. Seperti janda bolong, itu karena sudah jarang didapat, dan pembeli jenis bunga itu banyak. Harganya mahal," kata Daeng Minne saat ditemui, Minggu (15/11/2020).
Pendapatannya lumayan. Dalam sehari bisa meraup hingga Rp 450 ribu. Belum lagi di akhir pekan. Bisa sampai jutaan.
Ribuan spesies bunga dan tanaman hias dapat dibeli disini, harganya pun beragam mulai Rp5.000 sampai ada yang harga jutaan.
Ia pun berharap ada perhatian lebih dari pemerintah setempat. Apalagi, jalan di dusun itu berlubang.
"Pengunjung suka mengeluh jalanannya berlubang. Kalau hujan tergenang, kalau kemarau berdebu," sebutnya.
Daeng Minne berharap kampung bunga di desa itu bisa menjadi ikon baru Kabupaten Gowa.
Tidak hanya sekadar menjual dan orang beli, tapi bisa menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Jadi tidak hanya sekadar dijual dan dibeli, tapi penduduk sekitar bisa diberdayakan. Kalau perlu bagaimana agar dusun bunga menghasilkan bunga yang bisa diekspor," harapnya.
Kementerian Pertanian sendiri meminta agar Pemda setempat bisa lebih aktif memanfaatkan agrowisata berbasis florikultura seperti usaha bunga hias ini. Kementan akan membantu.
Baca Juga: Pandemi Belum Reda, Mustasyar PBNU Minta Rencana Reuni 212 Ditunda
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Makassar, kemarin. Ia bilang tanaman hias punya potensi ekonomi yang besar.
Pemerintah daerah bersama Kementerian Pertanian akan mendorong pengembangan kawasan kampung bunga tersebut.
"Kita perlu dorong. Mereka bisa produktif di masa pandemi sekarang. Saat ini, kita memiliki berbagai varietas khas tanaman hias yang sangat dibutuhkan bahkan diminati hampir seluruh negara di dunia," ujar Syahrul.
Kampung Teko ini kata Syahrul bisa menjadi obyek wisata yang tentunya menambah kesejahteraan masyarakat.
Namun perlu adanya inovasi teknologi tanaman hias dari para pembudidaya untuk mendongkrak kualitas dan volume ekspor yang bisa menambah devisa negara.
Berbagai varietas unggul tanaman hias yang dihasilkan melalui penelitian sekaligus akan memberi dampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Rp100 Ribu per Tabung! Untung Besar Pengoplos Gas Subsidi di Gowa
-
Cek Fakta: Viral Beras SPHP Meledak Saat Dimasak, Benarkah Plastik?
-
'Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan Birokrasi': 8 Tuntutan Nakes Sulsel
-
Siapa Layak Pimpin Unhas? UGM Uji Kemampuan 6 Bakal Calon Rektor
-
Aplikasi Ini Bikin Warga Sulsel Lebih Mudah Akses Produk Hukum?