SuaraSulsel.id - Kampung Bunga di Kabupaten Gowa, letaknya sekitar 23 Km dari Kota Makassar. Di dusun itu, terlihat bermacam jenis bunga dijejer rapi, di halaman rumah penduduk.
Dusun Teko, Desa Pallantikang, Kecamatan Pattallassang beberapa bulan terakhir ramai dikunjungi.
Setiap hari, banyak pemburu bunga berdatangan. Khususnya di sore hari dan akhir pekan. Kiri kanan di sepanjang jalan, penduduk setempat menjual bunga hias.
Dari Kota Makassar, untuk masuk di dusun ini bisa melewati dua gerbang. Bisa melewati kawasan Golf Padi Valley, bisa juga lewat Kampung Burung-burung.
Biasanya orang lebih memilih masuk melalui kawasan Golf. Agar tidak tersesat, sebaiknya Anda bertanya. Karena tidak ada petunjuk berupa tulisan yang mengarahkan ke kampung bunga.
Memasuki kampung, kita dimanjakan dengan hamparan bunga dan tanaman hias di sepanjang jalan.
Tiap-tiap rumah di kawasan ini memiliki halaman yang penuh dengan beragam tanaman yang tersusun rapi sesuai dengan jenis-jenisnya. Para penduduk berlomba-lomba mempromosikan jenis bunganya.
Tanaman yang dijual mulai dari jenis bunga cikloka, palm, tanjung, akasia, tripayung, bambu hias, batavia, molina, tricolor, mawar, asoka, ekorbia, beringin, melati, pakis, sikas, serut, dan lain-lain.
Tanaman lain seperti cabai, dan buah-buahan juga tersedia yang dijual dengan harga yang beragam.
Baca Juga: Pandemi Belum Reda, Mustasyar PBNU Minta Rencana Reuni 212 Ditunda
Mengapa disebut kampung bunga? dulunya, warga disini hanya sebagian saja yang menjual bunga.
Namun, pandemi Covid-19 seolah menjadi keberkahan bagi mereka. Hampir semua warga beralih profesi menjadi penjual bunga di dusun ini.
Harga beberapa jenis tanaman hias memang merangkak naik antara tiga hingga 10 kali lipat semenjak pandemi Covid-19.
Wabah yang berjangkit di Indonesia sejak Maret 2020 ini membuat sebagian orang mengisi waktu di rumah dengan berkebun.
Salah satu penjual bunga, Daeng Minne (48 tahun) mengaku, awalnya penduduk di dusun ini hanya membudidayakan tanaman tertentu seperti bonsai, dan cabai.
Namun, akhirnya bunga dan tanaman hias ikut dikembangkan untuk tetap produktif di masa pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Begini Cara FEB Unhas Dorong Pelaku UMKM Maros Lebih Adaptif dan Tahan Banting
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging