SuaraSulsel.id - Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh, sebagai rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020. Upacara penganugerahan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/11).
Dilansir dari website Sekretariat Kabinet, penganugerahan diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 117/TK Tahun 2020 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Ditandatangani Presiden tanggal 6 November 2020.
Dalam Keputusan Presiden tersebut disebutkan bahwa penganugerahan gelar pahlawan nasional ini sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasa yang luar biasa.
Semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, atau perjuangan politik atau dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, dan mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca Juga: 7 Artis Keturunan Pahlawan, Celine Evangelista dan Maia Estianty Termasuk
Salah satu diantara tokoh yang memperoleh gelar pahlawan nasional tahun ini adalah Arnold Mononutu. Merupakan Rektor Universitas Hasanuddin pada periode 1960-1965.
Sebelum menjabat sebagai Rektor Unhas ke-3, Arnold Mononutu, yang bernama lengkap Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu, merupakan Menteri Penerangan pada era Presiden Sukarno.
Beliau menjabat pada tiga kabinet yakni Kabinet Republik Indonesia Serikat (1949-1950), Kabinet Sukiman Suwirjo (1951-1952), dan Kabinet Wilopo (1952-1953). Beliau juga merupakan Duta Besar Republik Indonesia yang pertama untuk China.
Arnold Mononutu memiliki kontribusi yang luar biasa pada masa pergerakan kemerdekaan Indonesia. Beliau tercatat bergerak bersama Mohammad Hatta dan kawan-kawan melalui Perhimpunan Indonesia di Eropa.
Pada 1960, Arnold Mononutu menjadi Rektor Universitas Hasanuddin. Ketika menjabat sebagai Rektor, Arnold Mononutu berperan dalam pembukaan beberapa fakultas di Unhas, yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Baca Juga: Hari Pahlawan Nasional: Berikut Daftar Kata Mutiara Para Pahlawan Tanah Air
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, menyatakan rasa bangga dan bahagia atas penganugerahan ini.
Sosok Arnold Mononutu yang disapa Prof Dwia dengan “Om No” merupakan sosok yang membentuk pondasi kuat bagi Unhas.
“Om No adalah tokoh nasionalis, yang memiliki spirit kebangsaan yang kuat. Pada saat beliau menjabat sebagai Rektor, beliau mewariskan sistem pendidikan berbasis nasionalisme yang mengakar. Karakter sebagai kampus yang menjaga spirit negara kesatuan telah ada sejak awal berdirinya Unhas, itu salah satu jejak Om No,” kata Dwia.
Arnold Manonutu yang lahir di Manado pada 4 Desember 1896 itu wafat di Jakarta pada 5 September 1983. Sesaat setelah menjabat Rektor Unhas pada 1960, beliau juga memperoleh anugerah Bintang Mahaputra.
Berita Terkait
-
Profil Margono Djojohadikoesoemo: Kakek Prabowo Dicalonkan Jadi Pahlawan Nasional
-
Daftar Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah, Ada Kakek Anies Baswedan hingga Lafran Pane Pendiri HMI!
-
Rekam Jejak Buya Syafii Maarif, Jurnalis yang Jadi Ketum PP Muhammadiyah dan Disebut Layak Jadi Pahlawan Nasional
-
Putri Pahlawan Kusumah Atmadja di Usia Senja: Hidup Sendiri, Tinggal di Kontrakan
-
Mensos Dorong Gelar Pahlawan Nasional untuk Kakek Prabowo, Ini Alasannya
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Rocky Gerung Kritik Debat Pilkada Makassar: Monoton dan Panelis Tersiksa
-
Azizah Tolak Menyantap Makanan Bergizi Pemberian Wapres Gibran Rakabuming
-
Mau BMW & Hadiah Mewah Lainnya? Yuk! Ikutan BRImo FSTVL