Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 10 November 2020 | 15:03 WIB
Ilustrasi sinar UV di laboratorium (Pixabay)

SuaraSulsel.id - Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar melakukan sosialiasi program pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Puskesmas Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Dosen PKM UMI terdiri dari Ketua Tim Dedy Atmajaya, Wa Ode Sri Asnaniar dan Asman Haris sebagai anggota tim.

Program sosialisasi ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang sesuai dengan prosedur pencegahan Covid-19.

Dedy mengatakan, penderita Diabetes Mellitus (DM) di Puskesmas Samata cukup tinggi. Tapi penderita yang rutin melakukan pemeriksaan secara aktif ke Puskesmas sangat minim. Hanya sekitar 20%-30% dari total pasien.

Baca Juga: Ngakak! Dosen Marahi Mahasiswa yang Lupa Matikan Film saat Kuliah Online

"Mereka yang rutin memeriksakan diri di puskesmas Samata masih rendah," kata Dedy dalam rilisnya Selasa (10/11/2020)

 Ia menyebutkan, tujuan program ini adalah untuk memberikan solusi atau alternatif pengecekan gula darah melalui metode non-invasive.

"Kami mengembangkan alat berbasis mikrokontroller yang dapat memberikan informasi kadar gula darah pasien tanpa melalui metode invasive," imbuhnya.

Dedy menjelaskan, dengan alat ini pasien cukup meletakkan ujung jarinya pada alat yang dikembangkan, kemudian akan muncul informasi kadar gula darah pasien pada layar LCD.

Sehingga diharapkan para pasien akan lebih aktif melakukan pengecekan kadar gula darah ke Puskesmas. Tanpa khawatir dilakukan pengambilan darah (invasive).

Baca Juga: Surga di Tapak Kaki Ibu, Mahasiswa UMI Wisuda di Samping Ibu

Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar melakukan sosialiasi program pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Puskesmas Samata, Kabupaten Gowa

Sementara itu, perwakilan dari  Puskesmas Samata Gowa, mengatakan pengembangan metode non-invasive sangat baik dikembangkan sebagai alternatif screening informasi awal.

Load More