SuaraSulsel.id - Rosmiani Thamrin seorang penyintas Covid-19 dari Kabupaten Pinrang. Dinyatakan terpapar Covid-19 pada 26 September 2020. Kemudian disusul suaminya Mustakim dan beberapa anggota keluarganya.
"Awalnya saya merasa tidak enak badan. Jadi saya berinisiatif melakukan test swab Covid-19 secara mandiri," kata Rosmiani kepada Kabaramakassar.com – jaringan Suara.com, saat ditemui di kediamannya, Selasa (27/10/2020).
Rosmiani dan suaminya mengikuti program wisata Covid-19 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Swis Bell Kota Makassar. Menjalani isolasi dan perawatan.
Menurutnya, meski tidak merasakan gejala apa pun, ia dengan sukarela mengikuti wisata Covid-19.
"Sehari setelah saya dinyatakan positif. Suami dan anak-anak serta keluarga saya ikut dinyatakan positif Covid-19. Jadi kami 8 orang ikut wisata Covid-19 di Makassar, kurang lebih 10 hari," jelasnya.
Ia mengungkapkan, selama dirinya dinyatakan positif Covid-19, ia tidak merasakan gejala apa-apa.
Adapun aktivitas yang dilakukan oleh para pasien Covid-19 di tempat karantina, makan, minum, berolahraga dan berjemur di bawah terik matahari untuk meningkatkan imun.
"Sampai hari ini saya dan keluarga tidak merasa gejala apa-apa, seperti demam maupun batuk," jelasnya lagi.
Ia mengaku setelah dinyatakan positif Covid-19 berpengaruh pada perekonomian keluarganya. Karena bersamaan suami dinyatakan terpapar Covid-19 dan harus menjalani isolasi.
Baca Juga: Libur Panjang, Warga Aceh Diwajibkan Tes Kesehatan Sebelum Liburan
Pasca dinyatakan positif terpapar corona, beberapa usaha miliknya harus tutup selama kurang lebih satu bulan.
"Selain mengajar di salah satu sekolah menengah atas di kabupaten Pinrang, saya juga memiliki usaha warung makanan serta usaha perlengkapan alat tulis kantor," ungkapnya.
Setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada 7 Oktober 2020, ia kembali membuka usaha miliknya.
"Toko foto copy baru dibuka beberapa hari ini untuk memulihkan perekonomian. Sementara warung prasmanan belum dibuka. Hingga kondisi sosial masyarakat mulai membaik," ungkapnya.
Ia berharap agar masyarakat tidak mengucilkan dirinya dan orang-orang lainnya yang pernah terpapar Covid-19. Karena menurutnya, penyakit ini bukanlah sebuah aib bagi mereka.
Warga semestinya memberikan dukungan ke para penderita. Agar mampu bangkit dan bisa sehat serta beraktivitas seperti biasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
1,4 Juta Rokok Ilegal Dimusnahkan di Kendari: Negara Rugi Miliaran Rupiah!
-
Kronologi Adik Jusuf Kalla Ditetapkan Tersangka Korupsi Rp1,35 Triliun
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka Dugaan Korupsi Proyek PLTU Kalbar
-
Dari UKT hingga Riset, Ini Aspirasi Sivitas Akademika untuk Calon Rektor Unhas
-
7 Tahun Menumpuk, 23 Ribu Lembar Uang Palsu Ini Dimusnahkan