Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 28 Oktober 2020 | 11:25 WIB
Rosmiani Thamrin seorang penyintas Covid-19 dari Kabupaten Pinrang / Foto Kabarmakassar.com : Rudi Hartono

SuaraSulsel.id - Rosmiani Thamrin seorang penyintas Covid-19 dari Kabupaten Pinrang. Dinyatakan terpapar Covid-19 pada 26 September 2020. Kemudian disusul suaminya Mustakim dan beberapa anggota keluarganya. 

"Awalnya saya merasa tidak enak badan. Jadi saya berinisiatif melakukan test swab Covid-19 secara mandiri," kata Rosmiani kepada Kabaramakassar.com – jaringan Suara.com, saat ditemui di kediamannya, Selasa (27/10/2020).

Rosmiani dan suaminya mengikuti program wisata Covid-19 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Swis Bell Kota Makassar. Menjalani isolasi dan perawatan.

Menurutnya, meski tidak merasakan gejala apa pun, ia dengan sukarela mengikuti wisata Covid-19.

Baca Juga: Libur Panjang, Warga Aceh Diwajibkan Tes Kesehatan Sebelum Liburan

"Sehari setelah saya dinyatakan positif. Suami dan anak-anak serta keluarga saya ikut dinyatakan positif Covid-19. Jadi kami 8 orang ikut wisata Covid-19 di Makassar, kurang lebih 10 hari," jelasnya.

Ia mengungkapkan, selama dirinya dinyatakan positif Covid-19, ia tidak merasakan gejala apa-apa.

Adapun aktivitas yang dilakukan oleh para pasien Covid-19 di tempat karantina, makan, minum, berolahraga dan berjemur di bawah terik matahari untuk meningkatkan imun.

"Sampai hari ini saya dan keluarga tidak merasa gejala apa-apa, seperti demam maupun batuk," jelasnya lagi.

Ia mengaku setelah dinyatakan positif Covid-19 berpengaruh pada perekonomian keluarganya. Karena bersamaan suami dinyatakan terpapar Covid-19 dan harus menjalani isolasi.

Baca Juga: GeNose C19, Alat Tes Covid-19 Berbasis Napas dari UGM Siap Diuji

Pasca dinyatakan positif terpapar corona, beberapa usaha miliknya harus tutup selama kurang lebih satu bulan.

"Selain mengajar di salah satu sekolah menengah atas di kabupaten Pinrang, saya juga memiliki usaha warung makanan serta usaha perlengkapan alat tulis kantor," ungkapnya.

Setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada 7 Oktober 2020, ia kembali membuka usaha miliknya.

"Toko foto copy baru dibuka beberapa hari ini untuk memulihkan perekonomian. Sementara warung prasmanan belum dibuka. Hingga kondisi sosial masyarakat mulai membaik," ungkapnya.

Ia berharap agar masyarakat tidak mengucilkan dirinya dan orang-orang lainnya yang pernah terpapar Covid-19. Karena menurutnya, penyakit ini bukanlah sebuah aib bagi mereka.

Warga semestinya memberikan dukungan ke para penderita. Agar mampu bangkit dan bisa sehat serta beraktivitas seperti biasa.

Load More