SuaraSulsel.id - Staf Departemen Kampanye Massa Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Kota Makassar bernama Supianto alias Ijul ditangkap polisi di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Jalan Nikel.
Bahkan, Ijul pun diketahui telah ditahan di Mapolrestabes Makassar. Setelah ditetapkan sebagai tersangka bentrokan yang menyebabkan pembakaran mobil ambulans milik Partai NasDem Makassar.
Kadiv Tanah dan Lingkungan LBH Makassar Edy Kurniawan mengatakan, Ijul dijadikan tersangka karena namanya disebut-sebut oleh orang yang lebih dahulu sudah ditangkap polisi.
Diduga terkait pembakaran mobil ambulans saat terjadi bentrok antara mahasiswa dengan kelompok warga di depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Jalan Andi Pangeran Pettarani.
"Informasi yang kita terima, Ijul ini mau ditangkap karena disebut namanya dari salah satu orang yang ditangkap duluan," kata Edy selaku pendamping hukum Ijul kepada SuaraSulsel.id, Selasa (27/10/2020).
Edy mengungkapkan penangkapan yang dilakukan polisi terhadap Ijul memang telah sesuai dengan prosedur penangkapan. Dimana, polisi yang datang menangkap membawa dan memperlihatkan surat perintah penangkapan.
Hanya saja, untuk penetapan tersangka yang dilakukan penyidik Polrestabes Makassar terhadap Ijul, yang diketahui masih berstatus mahasiswa UNM tersebut sangat disesalkan.
Sebab, dari hasil investigasi yang dilakukan LBH Makassar, Ijul sama sekali tidak terlibat melakukan pembakaran. Seperti yang dituduhkan dalam surat penangkapan polisi tersebut.
"Berdasarkan surat penangkapan yang kita terima, Ijul ini diduga sebagai pelaku pembakaran di depan Kampus UNM. Mengenai apa yang dibakar saya belum tahu, apakah mobil, kantor atau apa. Yang jelas ada katanya keterlibatannya Ijul dalam peristiwa pembakaran," kata dia.
Baca Juga: Besok Kembali Ada Demo Tolak UU Ciptaker, Polri Klaim Tak Represif Jika...
"Sementara dari pengakuan Ijul sendiri kepada kami, dan beberapa saksi yang pernah kita investigasi, Ijul ini jauh jaraknya dari lokasi itu. Tidak aktif, bahkan tidak melempar," kata Edy.
Edy menjelaskan saat terjadi kerusuhan di depan Kampus UNM, kala itu, Ijul memang berada di sekitar lokasi kejadian.
Namun, ia menegaskan bahwa tuduhan yang menyebut-nyebut Ijul terlibat melakukan pembakaran fasilitas, sama sekali tidak masuk akal.
Apalagi, FMN Makassar sama sekali tidak terlibat dalam aliansi yang melakukan aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law di Depan Kampus UNM Jalan AP Pettarani.
"Betul dia (Ijul) ada di lokasi, kan dia ada UNM, dia kuliah di UNM, kejadiannya di UNM. Otomatis dia ada di situ. Baru keributannya kan besar, sampai-sampai masuk di kampus. Kalau dipertanyakan apakah ada? Ya memang ada di kampus. Tapi kalau dia melakukan?, ya tidak. Jangankan membakar, melempar saja dia tidak melakukan," tegas Edy.
LBH Makassar mengaku keberatan dengan tindakan Polrestabes Makassar yang terlalu buru-buru menetapkan Ijul sebagai tersangka.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Jejak Fakta Fakultas Ekonomi Unhas: Alumni Pertama Orang Toraja
-
Rektor Unhas Dituduh Terafiliasi Partai Politik? Prof JJ Siapkan Langkah Hukum
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
BMKG Minta 12 Daerah di Sulawesi Selatan Waspada
-
Ditolak Banyak RS, Muh Ikram Langsung Ditangani RSUD Daya: Kisah Anak Yatim Viral di Makassar