SuaraSulsel.id - Pria berinisial KMA (26 tahun) terduga pelaku teror alat kelamin melalui panggilan video aplikasi WhatsApp terhadap sejumlah mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengaku mengalami depresi saat melakukan aksinya.
"Saya melakukan hal itu karena depresi," kata KMA di Mapolreatabes Makassar, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kamis (8/10/2020).
KMA menjelaskan aksi teror alat kelamin yang dilakukan tersebut, berawal dari perkenalannya bersama salah satu korban inisial F di media sosial Instagram.
"Saya belum menikah. Dapat kontak korban dari Instagram terus lanjut ke WhatsApp," jelas KMA.
Baca Juga: Ditangkap, Pelaku Teror Alat Kelamin di UIN Makassar Ternyata Mahasiswa DO
Agar aksi teror kelamin tersebut tidak ketahuan, pelaku kemudian menghubungi korban melalui panggilan WhatsApp dengan menggunakan akun palsu.
"Saya melakukan hal itu (teror kelamin) kepada satu orang korban F dengan memakai akun palsu," kata dia.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) Inspektur Jendral Polisi Merdisyam mengungkapkan, pelaku berasal dari Kabupaten Bulukumba. KMA merupakan mahasiswa Drop Out (DO) di UIN Alauddin Makassar.
"Pelaku merupakan mahasiswa DO di perguruan tersebut (UIN Alauddin) angkatan 2013. Makanya kenal dengan beberapa korban tersebut. Bukan dari jurusan yang sama dengan korban," ungkap Merdisyam.
Aksi teror video alat kelamin yang dilakukan pelaku terjadi pada September 2020. Saat beraksi, selama ini pelaku menggunakan empat nomor ponsel yang berbeda.
Baca Juga: Dipukul Mundur, Massa Penolak Omnibus Law Sempat Bertahan di Dago
"Korban merasa terlecehkan karena pelaku memperlihatkan alat kelaminnya melalui panggilan video call WhatsApp," terang Merdisyam.
Berita Terkait
-
WhatsApp Ganti Ikon Aplikasi Bisnis, Jadi Lebih Estetik
-
WhatsApp Luncurkan Lembar Reaksi Emoji Baru, Bisa Tampilkan Seluruhnya
-
Cara Mengubah Wallpaper WhatsApp. Mudah di iPhone dan Android
-
Fitur Baru WhatsApp Meluncur, Pengguna Bisa Buat Ikon Grup Bertenaga AI
-
WhatsApp Kembangkan Fitur Baru Mirip ChatGPT, Bisa Ngobrol dengan Meta AI
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta