SuaraSulsel.id - Anggota Cyber Crime Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) menangkap pelaku teror alat kelamin melalui panggilan video aplikasi WhatsApp di Kabupaten Bulukumba.
Kasubdit V Cyber Crime Polda Sulsel AKBP Jamaluddin membenarkan penangkapan pelaku. Ia mengatakan pelaku merupakan mahasiswa Drop Out (DO) berinisal KMA.
"Iya sudah ditangkap. Pelakunya satu orang. Mahasiswa DO, sudah tidak kuliah, mahasiswa dulu tapi tidak lanjut," kata Jamaluddin kepada SuaraSulsel.id, Kamis (8/10/2020).
Jamaluddin belum mau membeberkan secara detail di kampus mana pelaku pernah kuliah. Serta motif pelaku melakukan teror video alat kelamin kepada mahasiswi.
Baca Juga: 4 Kasus Pelecehan Seksual di Kampus UIN Alauddin, Banyak Korban Mahasiswi
Ia hanya menyebut KMA ditangkap di Kabupaten Bulukumba, pada Selasa (6/10/2020).
"Nanti, sementara dipertajam dulu mau ditahu semua apa motifnya dan sebagainya. Nanti Kabid Humas yang rilis," kata Jamaluddin.
Sebelumnya, berdasarkan laporan di Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Alauddin Makassar, jumlah korban yang mendapat teror tercatat sebanyak 12 orang mahasiswi. Peristiwa dilaporkan pada Jumat 18 September 2020.
Semua korban yang mendapat teror panggilan video melalui aplikasi WhatsApp tersebut berasal dari fakultas yang sama, yakni Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin.
Kasus teror alat kelamin yang dialami sejumlah mahasiswi tersebut terjadi saat aktivitas pembelajaran daring atau online telah diberlakukan.
Baca Juga: Kena Teror Alat Kelamin, 12 Mahasiswi UIN Alauddin Trauma
Pembelajaran sistem daring di UIN Alauddin Makassar sudah berlaku sejak awal Februari 2020.
Akibat mendapat teror tersebut, sejumlah mahasiswi harus menjalani konseling di PSGA, karena trauma.
Berita Terkait
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Menggali Makna Mahasiswa 'Abadi': Antara Idealisme dan Keterlambatan Lulus
-
Kuliah atau Kerja? Menyiasati Hidup Mahasiswa yang Multitasking
-
Mengikuti Organisasi Kampus: Sekadar Hiburan atau Langkah Menuju Karier?
-
Fenomena Titip Absen dan Dampaknya: Antara Etika dan Solidaritas
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
Terkini
-
Siswa Tuna Rungu di Makassar Diduga Jadi Korban Pelecehan Guru
-
KPK Kejar Aliran Uang Korupsi Kereta Api Sulsel
-
Kisah Pilu Pengungsi Lewotobi: "Lari Hanya Pakai Baju di Badan"
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun