SuaraSulsel.id - Klaster pembibitan sapi bali Asosiasi Pebibit Sapi Kabupaten Barru (ASPABAR) yang dibina oleh Maiwa Breeding Center (MBC) Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin lolos seleksi. Tahap tiga Championship Klaster Bank Indonesia.
Program yang digagas Bank Indonesia ini bertujuan untuk mendorong keterlibatan usaha kecil dalam menekan laju inflasi.
Sebagai rangkaian dari seleksi tahap tiga, tim penyelenggara Championship Klaster dari Departemen Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Perlindungan Konsumen (DUPK) Bank Indonesia bersama tim juri melakukan asesmen lapangan di Fakultas Peternakan Unhas.
Kegiatan yang berlangsung pukul 14.30 Wita ini terhubung secara virtual, Kamis (1/10).
Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Endang Kurnia Saputra menjelaskan, klaster pembibitan sapi bali ASPABAR merupakan klaster binaan Unhas.
Klaster ini merupakan pengembangan dari klaster sapi bali yang pernah dilaksanakan bersama oleh Bank Indonesia, Pemkab Barru, dan Unhas serta stakeholder lainnya pada tahun 2012-2015.
“Harapan Bank Indonesia, dengan klaster sapi bali yang dilaksanakan oleh Unhas melalui MBC. Bekerja sama dengan Aspabar dapat berkembang dengan baik dan model bisnis yang dikembangkan dan lesson learn yang sudah ada di MBC menjadi contoh yang ideal bagi pengembangan klaster pembibitan sapi di tempat lain,” kata Endang.
Endang menyampaikan terima kasih atas dukungan Rektor Unhas terhadap kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menyampaikan, klaster pembibitan sapi bali merupakan salah satu bukti keterlibatan Unhas dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
"Perkembangan hilirisasi produk peternakan Unhas sangat pesat. Hal ini mendapat pengakuan dari Kemendikbud dan Kemenristek. Hasilnya terlihat secara nyata di masyarakat. Untuk saat ini, Unhas baru membuat unit pusat unggulan ternak baru guna mendukung proses tersebut," jelas Dwia.
Lebih lanjut, Dwia juga menjelaskan, bahwa keterlibatan Unhas dalam mendorong peningkatan sumber daya manusia sesuai potensi wilayah yang dimiliki seperti potensi dalam sektor peternakan.
Baca Juga: Tukar Uang Baru Rp 75.000 Kini Bisa di Bank Terdekat
"Kami menghadirkan kelas vokasi di beberapa wilayah sebagai pemicu dalam mengembangkan Science Techno Park untuk sektor pengembangan ternak," kata Dwia.
Penilaian tahap tiga untuk klaster ini diikuti oleh tiga kandidat, dua lainnya adalah klaster yang berada di Kediri dan Riau.
Dekan Fakultas Peternakan Unhas, Prof Lellah Rahim, menjelaskan, capaian ini merupakan hal yang membanggakan.
“Tahap tiga ini tinggal diikuti oleh tiga klaster. Artinya, peluang kita untuk menjuarai program ini terbuka luas. Kita berharap, indepth interview tahap tiga ini dapat memberi hasil optimal,” kata Lellah.
Penilaian tahap tiga ini dihadiri pula oleh tim juri seleksi tahap tiga, yang berasal dari praktisi dan Bank Indonesia. Turut hadir pula Kepala Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan Kabupaten Barru, Ahmad.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Islam, Latin, hingga Lontara: Ribuan Karya Kaligrafi Aziz Ahmad Bikin Takjub
-
Teror Busur Hantui Makassar: Dari Remaja Hingga Polisi Jadi Target, Apa yang Terjadi?
-
Roslan Inseminator Terbaik Nasional dari Kabupaten Bone
-
63 Siswa di Maluku Keracunan Makanan Bergizi Gratis: Apa yang Terjadi?
-
Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Sulsel Resmi Ditangani Kejaksaan