Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 07 September 2020 | 15:58 WIB
Jalan Tol Ujung Pandang Seksi Tiga dengan nilai investasi Rp 2,2 Triliun akan diresmikan Presiden Jokowi / Foto : Humas Pemprov Sulsel

SuaraSulsel.id - Direktur Teknik dan Operasi PT Bosowa Marga Nusantara Ismail mengatakan, perkembangan pekerjaan konstruksi jalan tol layang di Kota Makassar sudah selesai 91,55 persen.

“Alhamdulillah sudah hampir rampung secara penuh, sisa jalan arteri yang sedang kita selesaikan. Proses layak fungsi juga sudah dilakukan oleh sejumlah pihak terkait, baik itu Kementerian PUPR dan kepolisian,” ujar Ismail, Senin (7/9/2020).

Jalan tol layang pertama di Sulsel ini dinamakan Jalan Tol Ujung Pandang Seksi Tiga dengan nilai investasi Rp 2,2 Triliun.

Ismail menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo rencana akan ke Makassar Oktober mendatang. Untuk meresmikan secara langsung proyek jalan tol ini.

Baca Juga: Ketika Sastra Daerah Tak Diminati, Begini Tanggapan Pegiat Literasi Sulsel

Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin menyambut gembira hadirnya jalan tol layang di Jalan Andi Pangerang (AP) Pettarani. Jalan tol layang pertama di kawasan timur Indonesia.

Selain sebagai ikon baru, Rudy juga berharap tol layang menjadi daya tarik baru investasi dan pariwisata di Kota Makassar.

Hal ini diungkapkan Rudy saat bertemu perwakilan PT Bosowa Marga Nusantara di Balai kota Makassar.

“Kami sangat mendukung hadirnya tol layang di Kota Makassar. Mengingat ini sudah menjadi kebutuhan mendesak dalam  mendukung mobilitas masyarakat. Baik yang bergerak di dalam kota maupun yang berasal dari luar kota,” ujar Rudy.

Ia berharap tol layang Pettarani terkoneksi dengan pengembangan jalan tol pesisir selatan yang kini tengah digodok Pemprov Sulsel.

Baca Juga: Bawaslu: Belum Ada Aturan Diskualifikasi Bagi Pelanggar Protokol

Menghubungkan Makassar New Port dengan kawasan industri dan pariwisata di kabupaten-kabupaten yang ada di daerah selatan Sulsel.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono minta pembangunan konstruksi Tol Layang AP Pettarani harus baik dan berkualitas. Sehingga memberikan kenyamanan kepada pengguna tol.

Pemakaian Lead Rubber Bearing (LRB) dan Modular Expansion Joint harus dapat mengakomodasi gempa dengan periode ulang 1000 tahun.

“Saya berharap betul tol ini kualitasnya lebih baik dari Jakarta-Cikampek yang awalnya kurang nyaman, karena kualitas konstruksi sambungannya,” tutur Menteri Basuki.

Proyek Tol Layang AP Pettarani dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp 2,24 triliun. Konstruksi jalan tol layang terdiri dari 74 pier pada jalan utama, 55 pier pada ramp dengan jumlah box girder sebanyak 2.752 box dan 78 PCU girder. Pembangunannya telah mulai dilaksanakan sejak April 2018.

Jalan tol layang dibangun di atas Jalan Nasional AP Pettarani sehingga bisa berjalan lebih cepat tanpa pembebasan lahan.

Ruas ini akan melengkapi ruas tol eksisting pada Seksi I, II dan IV yang akan beroperasi dengan sistem terbuka sepanjang 10,4 Km dengan jumlah lajur jalan 2 x 2, lebar 3,50 meter, dan memiliki dua on-off ramp yaitu di Jalan Boulevard dan Jalan Sultan Alauddin.

Load More