SuaraSulsel.id - Kepala Desa Buangin, Kecamatan Rante Bulahan Timur, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat yang berinisal P (33) ditemukan tewas gantung diri, Senin (27/7/2020).
P meninggal dunia sebelum acara pembagian bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga. Ia mengakhiri hidup dengan seutas kabel yang digantungkan di sebatang pohon di kebun kopi warga.
Kasat Reskrim Polres Mamasa, Iptu Dedi Yulianto menerangkan, berdasarkan keterangan sang istri, sebelum meninggal, P sempat meninggalkan surat wasiat.
Laki-laki tersebut menyampaikan permohonan maaf dan berpamitan untuk pergi selama-lamanya kepada pihak keluarga dan masyarakat.
"Dan selembar surat wasiat yang ditinggal yang intinya dalam intinya surat itu meminta maaf kepada keluarganya termasuk anaknya dan masyarakatnya selama dia bertugas jadi pemimpin desa untuk pamit selamanya," ujar Dedi seperti dikutip dari pojokcelebes.com--jaringan Suara.com, Selasa (28/7).
Kronologi Kades Ditemukan Gantung Diri
Dedi lantas mengungkap keterangan yang didapat dari saksi Albert, keponakan korban.
Ia mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat berboncengan dengan saksi menuju ke kantor Desa Buangin untuk untuk menghadiri pembagian BLT kepada warga.
Namun, P meminta turun di tengah jalan dengan alasan ingin buang air besar di sungai kecil, sedangkan saksi Albert diarahkan untuk ke kantor desa.
Baca Juga: Penusuk Imam Pekanbaru Diduga Kecewa Konsultasi Tak Pernah Diberi Solusi
Setelah kurang lebih satu jam menunggu, korban tak kunjung muncul di kator desa, sementara warga sudah lama sudah berkumpul di sana. Alhasil, mereka menyusul ke tempat yang tuju korban.
Warga bersama Camat, Babinkamtimas dengan aparat lain seketika dibuat syok setelah melihat sang kades dalam kondisi tak bernyawa, tergantung disebuah pohon di kebun kopi milik warga.
"Warganya melihat korban Kades ditemukan sudah terbujur kaku dengan kondisi tergantung dengan kabel masih melingkar denngan memakai jaket warna coklat, celana jens warna biru dan sandal masih melakat di kaki korban. Kuat dugaan korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri alias bunuh diri," terang Dedi.
Pihak berwajib lantas melakukan penyelidikan usai penemuan jenazah sang kades.
Dari hasil penyelidikan, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya terlihat luka lecet bekas lilitas kabel yang digunakan untuk gantung diri.
Buntut dari kejadian ini, pembagian BLT yang sedianya dilaksankan pada Senin (26/7) ditunda untuk sementara waktu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Parade IM3 SATSPAM di Makassar, Kenalkan Fitur untuk Lindungi Masyarakat dari Penipuan Digital
-
La Tamming Bos Tukang Tipu di Tiktok Ditangkap Polisi di Sidrap
-
Apa Itu Bintang Mahaputra Adipurna? Diberikan Prabowo ke Menteri Pertanian Amran Sulaiman
-
Detik-Detik Imam Salat Subuh Ditikam di Masjid Baiturrahman Morowali Terekam CCTV
-
Proyek Gedung Fakultas Hukum Unhas Makan Korban