BMKG Minta 12 Daerah di Sulawesi Selatan Waspada

BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk 12 wilayah di Sulawesi Selatan

Muhammad Yunus
Senin, 15 Desember 2025 | 10:06 WIB
BMKG Minta 12 Daerah di Sulawesi Selatan Waspada
Langit mendung di Kota Makassar penanda cuaca ekstrem akan terjadi pada Senin, 27 Oktober 2025 [Suara.com/Istimewa]
Baca 10 detik
  • BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang untuk 12 wilayah Sulsel (15-17 Desember 2025)
  • Peringatan ini juga mencakup potensi bencana hidrometeorologi ringan seperti banjir lokal dan tanah longsor skala kecil
  • Masyarakat diimbau memantau informasi resmi BMKG dan instansi terkait meningkatkan kesiapsiagaan antisipatif

"Banjir kecil kemungkinan terjadi dengan ketinggian genangan antara 0 hingga 2 meter dan umumnya cepat surut," lanjut BMKG dalam keterangannya.

Meski berskala kecil, BMKG tetap mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap enteng potensi dampak cuaca ekstrem.

Pengalaman banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sulsel pada tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa hujan lebat dalam durasi singkat.

Tetap dapat menimbulkan gangguan aktivitas, merusak infrastruktur, bahkan membahayakan keselamatan warga.

Baca Juga:Kisah Kelam 11 Desember: Westerling Sang Algojo Muda yang Menewaskan 40.000 Jiwa di Sulawesi Selatan

BMKG pun mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca dan peringatan dini melalui kanal resmi.

Informasi dapat diakses melalui Aplikasi Mobile Info BMKG, layanan SMS Blasting BMKG-KOMDIGI, media sosial resmi BMKG, berbagai kanal informasi BMKG lainnya, hingga Call Center 196.

Selain itu, masyarakat juga diminta meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di luar ruangan, khususnya di area terbuka, dekat pepohonan tinggi, kawasan perbukitan, dan lereng curam yang rawan longsor.

Aktivitas di sungai dan daerah aliran sungai (DAS) juga perlu dibatasi, terutama saat hujan deras berlangsung.

BMKG juga mengingatkan potensi bencana hidrometeorologi lain seperti banjir bandang, pohon tumbang, hingga gangguan lalu lintas akibat genangan air atau material longsoran yang menutup badan jalan.

Baca Juga:Menhan Geram! PT Timah Harusnya Raup Rp 25 Triliun, Kini Cuma Rp 1,3 Triliun

Dalam peringatan ini, BMKG turut meminta peran aktif pemerintah daerah dan instansi terkait.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Besar Wilayah Sungai, serta aparat kepolisian diminta bersiaga dan melakukan langkah-langkah antisipatif di wilayah rawan.

"Kepada BPBD, Balai (Besar) Wilayah Sungai, dan kepolisian setempat agar turut memberikan arahan kepada masyarakat serta melakukan pengaturan arus lalu lintas dari dan menuju zona rawan longsor, banjir, dan banjir bandang selama periode peringatan dini cuaca," imbau BMKG.

BMKG menegaskan bahwa kewaspadaan bersama menjadi kunci untuk meminimalkan risiko dan dampak cuaca ekstrem.

Dengan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan potensi kerugian akibat bencana dapat ditekan, sekaligus menjaga keselamatan masyarakat di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini