Malam Paling Berat Tim Medis Unhas: Selamatkan 6 Nyawa Dalam Satu Malam

Banjir dan longsor yang melanda wilayah itu memutus akses, merendam rumah-rumah warga, dan menekan kapasitas pelayanan darurat

Muhammad Yunus
Kamis, 04 Desember 2025 | 13:45 WIB
Malam Paling Berat Tim Medis Unhas: Selamatkan 6 Nyawa Dalam Satu Malam
Tim medis dari Universitas Hasanuddin Makassar melakukan operasi caesar maraton dalam semalam terhadap tiga ibu korban bencana di Aceh [Suara.com/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Tim Medis Unhas sukses melaksanakan tiga operasi caesar darurat pada Rabu malam, 3 Desember 2025, di RSUD Pidie Jaya.
  • Operasi tersebut dilakukan untuk menyelamatkan ibu dengan kondisi preeklampsia berat dan janin letak lintang akibat banjir.
  • Ketiga ibu melahirkan selamat dan bayinya stabil, memastikan layanan kesehatan kritis tetap berjalan di tengah bencana.

Proses operasi berlangsung maraton. Setelah tindakan pertama selesai, tim hanya punya jeda beberapa menit sebelum pasien berikutnya masuk ke ruang bedah.

Di luar ruang operasi, suara sirene ambulans bercampur dengan gemericik hujan. Di dalam, tim bekerja dalam kesenyapan penuh konsentrasi.

Hasilnya menggembirakan. Ketiga ibu berhasil melalui operasi dengan selamat.

Semua bayi lahir dalam kondisi stabil dan memperoleh Apgar Score 7/9, menandakan respons pernapasan, detak jantung, dan tonus tubuh yang baik setelah kelahiran.

Baca Juga:Andi Sudirman Kirim 40 Personel Bantu Penanganan Bencana Aceh dan Sumatera

"Dua bayi laki-laki dan satu perempuan. Semuanya bisa menangis spontan. Satu bayi masih kami observasi lebih lanjut saat dibawa ke ruang perawatan, tetapi kondisinya stabil," jelasnya.

Di tengah kondisi bencana yang masih berlangsung, keberhasilan ini memberi napas lega bagi keluarga korban dan tenaga kesehatan di RSUD Pidie Jaya.

Kehadiran Tim Medis Unhas tak hanya memberikan tambahan tenaga, tetapi juga memastikan layanan kritis tetap berjalan meski wilayah itu masih dilanda darurat.

Tim Medis Unhas sendiri masih bertahan di Pidie Jaya untuk melanjutkan pelayanan kesehatan bagi korban bencana, terutama ibu dan anak yang terdampak.

Dengan banyaknya fasilitas kesehatan yang masih terganggu dan sebagian tenaga medis kelelahan, keberadaan mereka menjadi penopang penting untuk memastikan layanan tak berhenti.

Baca Juga:Waspada! Lebih dari Setengah Bencana di Sultra Disebabkan Dua Hal Ini

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini