- Gedung Yayasan Sekolah Al Fityan di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa
- Korban terjatuh di jalan lorong samping gedung sekolah dengan posisi badan tengkurap
- Korban saat hendak persiapan bersih-bersih, diduga terpeleset hingga terjatuh
SuaraSulsel.id - Pihak kepolisian sedang menyelidiki dugaan kelalaian penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang mengakibatkan seorang buruh bangunan bernama Dimas (20).
Tewas usai terjatuh dari lantai empat, Gedung Yayasan Sekolah Al Fityan di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Masih diselidiki (dugaan kelalaian K3), kami masih sementara mengumpulkan bahan keterangan di TKP (tempat kejadian perkara)," kata Plt Kepala Unit Satreskrim Polsek Somba Opu AKP Masjaya di Gowa, Selasa (28/10).
Sejauh ini pihaknya belum memberikan keterangan perihal kronologis kejadian, sebab informasi di lapangan masih sedang dikumpulkan setelah kejadian tersebut.
Baca Juga:Viral Ambulans Angkut Sepeda Motor, Begini Pengakuan Sopir
Korban terjatuh di jalan lorong samping gedung sekolah dengan posisi badan tengkurap, dan ada gigi yang lepas.
"Kita lihat di TKP tadi, ada yang terlepas giginya, (dugaan) akibat dari benturan. Tindak lanjut kami lakukan dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara untuk dilakukan pemeriksaan," katanya.
Dari keterangan sementara diperoleh, korban merupakan pekerja menjadi buruh bangunan yang memplester bagian sisi gedung Sekolah Yayasan Al-Fityan di Jalan Pallantikang 1, Kelurahan Tombolo, Kabupaten Gowa.
"Informasi yang kami dapatkan, korban salah satu pekerja di bangunan Sekolah Al-Fityan. Ini (saksi) baru kita catat identitasnya, tentu teman kerjanya. Kejadian kurang lebih saat jam istirahat, makan siang antara pukul 12.00 WITA," paparnya.
Sementara itu, pengawas pekerja, Taufik, menuturkan korban awalnya membuat plester untuk posisi tandon di lantai atas, karena kondisi cuaca cerah. Saat masuk jam istirahat, akan membersihkan diri persiapan makan siang.
Baca Juga:3 Desa Tenggelam, Begini Kondisi Proyek Rp4,15 Triliun Bendungan Jenelata Gowa
"Saat itu sebenarnya posisinya aman (saat bekerja). Saya tukangnya sudah mau istirahat, dia (korban) di belakangan. Ia bilang nanti (menyusul) mau cuci-cuci dulu, dia sendiri tidak ada yang lihat, karena posisi istirahat. Nanti pas ada bunyi jatuh, semua pekerja lari," tuturnya.
Kejadian tersebut berlangsung sangat cepat, para pekerja berhenti bekerja karena waktu istirahat.
Namun korban saat hendak persiapan bersih-bersih, diduga terpeleset hingga terjatuh bersimbah darah di jalan setapak samping gedung sekolah.
"Lagi sudah posisi bersih-bersih, biasa tukang. Katanya (korban) terpeleset, itu (kejadian) sekitar hampir jam 12.00 siang. Kalau perkiraan (jatuhnya) di situ, karena lokasi kerjanya di atas, posisi di roof top," ujarnya.
Salah seorang rekan korban Daeng Liwang menambahkan, sebelum kejadian ia sempat melihat korban istirahat sejenak.
Selang beberapa menit, terdengar suara keras dari bawah, ternyata Dimas sudah jatuh di jalan lorong sebelah gedung.