- Masing-masing menyampaikan kertas kerja berisi pokok-pokok pikiran, strategi, arah kebijakan, serta rencana program kerja
- Arah kebijakan strategis calon rektor patut diapresiasi, tetapi perlu disertai program prioritas
- Pendanaan pendidikan di Unhas masih belum merata dan belum sepenuhnya berpihak kepada mahasiswa
Aspirasi juga datang dari mahasiswa. Yulistia Anggriani menilai pendanaan pendidikan di Unhas masih belum merata dan belum sepenuhnya berpihak kepada mahasiswa.
Menurutnya, dana riset serta dukungan kesejahteraan mahasiswa perlu diperkuat.
“Saya berharap ada kesadaran kolektif memperkuat nilai pendidikan, agar tidak ada lagi mahasiswa yang kesulitan dalam proses banding UKT,” kata Yulistia.
Nurfadhilla, dosen muda Unhas, turut menyampaikan pandangan terkait sistem digitalisasi.
Baca Juga:Aturan Pemilihan Rektor Unhas : Boleh Ajak Makan-makan Senator, Tapi..
Ia mengapresiasi langkah digitalisasi yang telah ditempuh, tetapi menilai masih ada tantangan dalam efisiensi manajemen data.
“Proses permintaan data kerap memakan waktu lama. Saya berharap ada pembenahan sistem manajemen data yang lebih transparan, harmonisasi antar fakultas, serta peningkatan sharing resources. Selain itu, distribusi pengajaran perlu ditata kembali, dan sistem penggajian dosen harus lebih proporsional,” jelasnya.
Komitmen Calon Rektor
Beragam masukan tersebut menjadi catatan kritis bagi para bakal calon rektor. Dalam penutup, masing-masing calon menyatakan akan menjadikan aspirasi sivitas akademika sebagai bahan penguatan kertas kerja mereka.
Rektor Unhas saat ini, Prof. JJ, yang turut hadir, menegaskan bahwa sebagian besar aspirasi telah mulai diupayakan pada periode sekarang dan akan dimatangkan dalam rencana pengembangan selanjutnya.
Baca Juga:Terobosan Unhas! Ayam Alope: Lebih Cepat Tumbuh, Lebih Hemat Pakan, Lebih Untung
Rangkaian penyampaian gagasan ini masih akan berlanjut untuk zona lainnya, dengan harapan setiap kelompok sivitas akademika dapat memberikan kontribusi ide dalam menentukan arah Unhas menuju 2030.