Hal senada disampaikan Sekretaris DPD Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Sulsel, Yunus Genda.
Ia menyoroti pentingnya soliditas antar pelaku usaha agar tidak saling 'makan harga' yang berujung pada kerugian bersama.
"Kita butuh satu harga sebagai acuan bersama. Kalau terus jor-joran banting harga, akhirnya semua rugi. Dunia grafika ini sudah sangat antusias, jangan sampai hancur karena tidak kompak," ujarnya.
Menurut Yunus, dukungan PPGI yang telah hadir sejak 53 tahun silam sangat penting. Apalagi, perusahaan grafika di Makassar sudah berjumlah ratusan dan memiliki potensi besar untuk menopang industri kreatif dan UMKM secara lokal.
Baca Juga:Ekonomi Digital Tak Lagi Elit, Ibu Jamu Kini Melek QRIS
![Puluhan mesin percetakan digital canggih dipamerkan di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Rabu 18 Juni 2025 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/18/66405-mesin-cetak-digital.jpg)
Momen Sinergi
Ketua penyelenggara dari More Media Bryan Arsaham menyebut pameran IAPGE bukan hanya ruang jual beli mesin dan teknologi terbaru.
Lebih dari itu, pameran ini menjadi momentum sinergi, khususnya di wilayah timur Indonesia.
"Makassar kini menjadi simpul ekonomi Indonesia Timur. Kami ingin mendekatkan solusi industri kepada pelaku usaha lokal," ujar Bryan.
Pameran ini menampilkan teknologi lintas lini. Dari garment, sablon digital, hingga mesin laser engraving dan pre-press finishing.
Baca Juga:Jadi Korban Pinjol Ilegal? Lapor OJK di Nomor WhatsApp Ini
Hadir pula para penyedia mesin, distributor, serta perusahaan penyedia bahan pendukung, termasuk komunitas praktisi grafika yang turut memperkaya diskusi antar pelaku usaha.
Dengan hadirnya ratusan pengunjung, dari pelaku UKM hingga pebisnis besar, Bryan berharap IAPGE menjadi ruang temu antara kebutuhan dan solusi.
"Pameran ini mengajak kita semua untuk terus meng-upgrade diri. Ini tentang keberanian untuk beradaptasi, supaya tak tergilas oleh zaman," ujarnya.
Dalam industri yang bergerak cepat ini, teknologi bukan lagi sesuatu yang mahal dan jauh. Pameran IAPGE menunjukkan bahwa pelaku usaha di Makassar kini bisa menjangkau teknologi pencetakan terkini tanpa harus keluar daerah.
Pengunjung bisa bertanya langsung ke distributor, melihat demonstrasi, bahkan menjalin kemitraan strategis.
Tak berlebihan jika dikatakan, masa depan industri grafika di Indonesia Timur sedang bertumbuh dan Makassar menjadi panggungnya.